IHSG Ditutup Anjlok 1,6%, Hanya Sektor Kesehatan yang Mampu Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 109,70 poin atau 1,61% ke level 6.724 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (26/10).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 5,26 triliun dengan volume 10.577 miliar saham dan frekuensi sebanyak 751.668 kali.
Sebanyak 143 saham menguat, 385 saham terkoreksi, dan 202 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 10.469 triliun.
Dari 11 sektor yang ada, sepuluh kompak merosot dan satu menguat. Sektor melemah dipimpin oleh sektor energi yang turun 1,55%. Sektor kedua dipimpin keuangan 1,50%. Sementara peningkatan hanya dialami oleh sektor kesehatan yang menguat 0,18%.
Adapun saham di sektor energi yang berada di zona merah misalnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merosot 1,87% menjadi Rp 2.620 per saham. Tak hanya itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masuk zona merah 1,10% menjadi Rp 26.950 per saham.
Sementara bursa saham di Asia kompak merosot. Di antaranya Hang Seng turun 0,55%, Nikkei 225 melemah 2,02% , Straits Times 0,51%, dan Shanghai Composite juga terkoreksi 0,29%.
Saham top gainers:
- PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK)
- PT Hillcon Tbk (HILL)
- PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
- PT Multitrend Indo Tbk (BABY)
- PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
Saham top losers:
- PT PAM Mineral Tbk (NICL)
- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
- PT PP Tbk (PTPP)
- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)