Pengusaha Jepang Berencana Investasi di Mesin Pertanian, Pesawat Laut
Sebanyak 40 perusahaan yang berbasis di Prefektur Hyogo, Jepang, berkomitmen untuk terus mengembangkan investasinya di Indonesia.
Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, pekan lalu.
Salah satu komitmen tersebut disampaikan Presiden Direktur Kanemitsu Corp., Toshiaki Kanemitsu.
Selain mengapresiasi keamanan berbisnis baik bagi perusahaan maupun para pekerja asal Jepang di Indonesia, perusahaan tersebut berencana menambahkan pabrik khusus yang memproduksi komponen mesin pertanian.
Di Indonesia, Kanemitsu melalui anak usahanya PT. Kanemitsu Sgs Indonesia, telah mendirikan pabrik di Kawasan Jababeka II.
Pabrik tersebut memproduksi suku cadang mobil seperti pulleys, suku cadang AT/CVT, serta suku cadang air bag .
Sementara itu, Representative Director, President and Executive Officer Nichirin Co. Ltd. Ruichi Maeda mengatakan niatnya untuk merekrut lebih banyak Specified Skilled Workers (Tokutei Ginou) asal Indonesia.
Dalam rangkaian kunjungan ke Hyogo, Dubes Heri Akhmadi berkesempatan bertemu dengan Katsuo Tanaka.
Tanaka merupakan President Aircraft Division, ShinMaywa Industries, Ltd. Dubes Heri meninjau pabrik ShinMaywa divisi pesawat terbang.
Pertemuan ini ditujukan untuk menjajaki kerja sama pesawat terbang antara ShinMaywa Aircraft Division dengan PT. Dirgantara Indonesia dalam melakukan joint production untuk sea-plane, atau pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat di laut.
Heri juga menggelar pertemuan dengan Gubernur Prefektur Hyogo, Jepang, Saito Motohiko. Kepada Saito, Heri memastikan Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Saat ini Indonesia siap menawarkan lebih banyak insentif bagi para investor asing termasuk untuk perusahaan yang berbasis di Prefektur Hyogo. Iklim investasi di Indonesia saat ini sudah semakin kondusif," tegas Dubes Heri, dalam siaran pers, Selasa (26/10).
Saito Motohiko, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Indonesia yang telah menjadi tuan rumah yang baik bagi keberlangsungan bisnis dari 40 perusahaan Jepang yang berasal dari Perfektur Hyogo.
Jepang merupakan salah satu investor terbesar dan terlama di Indonesia. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi Jepang di Indonesia pada periode Januari-Juni mencapai US$1,04 miliar dengan jumlah proyek mencapai 2.652 proyek.
Jepang berada di posisi ke-6 di bawah Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Belanda, dan Korea Selatan.
Di luar investasi Jepang, Presiden Joko Widodo, hari ini, mengeluarkan Peraturan Presiden RI No 91 Tahun 2021 mengenai First Protocol toAmend the Agreement on Comprehensive Economic Partnership Among Member States of the Association of Southeast Asian Nations and Japan//AJCEP (Protokol Pertama untuk Mengubah Persetujuan tentang Kemitraan Ekonomi Menyeluruh antar Negara-Negara Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Jepang).
Perjanjian AJCEP merupakan perjanjian yang telah ditandatangani oleh seluruh negara anggota ASEAN dan Jepang pada 28 Maret 2008 di Jakarta.
Kementerian Perdagangan menjelaskan protokol ini sangat penting karena bisa menjadi sarana peningkatan ekspor, aliran investasi Jepang serta memperbesar kemudahan bagi tenaga kerja profesional Indonesia untuk bekerja di Jepang.
Thailand dan Singapura telah menyelesaikan proses ratifikasinya. Sementara Jepang dan negara ASEAN lainnya termasuk Indonesia dalam proses penyelesaian.