Inggris-Indonesia Dorong Peluang Perdagangan Bebas, Kerja sama Farmasi
Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indoensia Retno Marsudi, hari ini, Kamis (11/11). Pertemuan membahas penguatan kerja sama serta kemungkinan dibukanya perdagangan bebas.
Indonesia dan Inggris telah membentuk komite Gabungan Ekonomi dan Perdagangan (JETCO) yang akan bertemu awal tahun depan.
Keberadaan komite tersebut diharapkan makin meningkatkan volume dan nilai perdagangan kedua negara.
"Kami sepakat mendorong Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO) untuk membahas kemungkinan membangun perdagangan bebas atau kesepakatan perdagangan terbatas dan mempromosikan pengakuan standar dan sertifikasi," tutur Retno dalam konferensi pers, Kamis (11/11).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Inggris Januari-September mencapai US$ 1,87 miliar di mana ekspor Indonesia mencapai US$ 1,09 miliar.
Secara khusus, Retmo meminta Inggris untuk memberikan lebih banyak insentif untuk kayu Indonesia dibawah kerjasama FLEGT-VPA.
Sebagai informasi, pada Maret 2019, Indonesia dan Inggris menandatangani Persetujuan Forest Law Enforcement, Governance and Trade in Timber Products- Voluntary Partnership Agreement (FLEGT VPA).
Merujuk pada Kementerian Lingkungan Hidup, kerja sama tersebut adalah untuk mengamankan perdagangan kayu dan produk kayu antara kedua negara apabila Inggris tidak lagi bergabung dengan Uni Eropa berkenaan dengan proses keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa (British Exit / Brexit).
Selain perdagangan, beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan kedua Menteri Luar Negeri tersebut adalah mengenai kepresidenan Indonesia dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Kemudian mengenai pemulihan kesehatan pasca pandemi Covid-19, farmasi, serta persoalan regional seperti Myanmar.
Retno mengatakan Indonesia dan Inggris sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama farmasi.
Termasuk dalam penjajakan kerja sama itu adalah mengembangkan Indonesia menjadi salah satu hub regional bagi produksi vaksin.