Indonesia Larang Ekspor Batu Bara, Seberapa Besar Dampaknya ke Cina?

Cahya Puteri Abdi Rabbi
4 Januari 2022, 12:59
ekspor, batu bara, perdagangan
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/12/2021).

Indonesia resmi melarang ekspor batu bara mulai Januari 2022. Upaya tersebut dilakukan di tengah kekhawatiran terhadap rendahnya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri.

Namun, aturan larangan ini disebut tak berdampak signifikan pada pembeli utama batu bara dari Indonesia, yakni Cina.

Dilansir dari Bloomberg, Cina telah meningkatkan produksi batu bara domestik untuk mencegah kekurangan bahan bakar tahun lalu. Permintaan batu bara di Cina juga diproyeksi akan menurun menjelang tahun baru imlek.

 Rekor produksi yang tinggi telah membantu pengadaan stok untuk pembangkit listrik di Cina ketika negara tersebut mengalami lonjakan permintaan saat musim dingin lalu.

“Bahkan jika larangan batu bara Indonesia mulai berlaku pada Januari, dampaknya terhadap keseluruhan inventaris pembangkit listrik domestik secara umum masih dapat dikendalikan,” kata China Fengkuang Coal Logistics, dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/1).

Analis Morgan Stanley Sara Chan mengatakan, dengan larangan ekspor batu bara ini, masih ada pro dan kontra.

Karena masih banyak produsen yang ingin menjual ke luar negeri karena harga saat ini sedang bagus-bagusnya.

 Cina merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia. Setelah Cina menghentikan impor batu bara dari Australia di tengah pertikaian geopolitik, Indonesia menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan batubara di negara tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhannya, Cina mengimpor lebih dari 60% batubara di akhir November 2021.

Cina juga merupakan penambang bahan bakar terbesar di dunia dan impor menyumbang kurang dari 10% dari konsumsi.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...