Pemerintah Prediksi Lonjakan Covid-19 di Luar Jawa-Bali 3-4 Pekan Lagi
Kasus Covid-19 tengah meningkat di wilayah Jawa-Bali. Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto memperkirakan, kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali juga akan meningkat pada tiga sampai empat minggu setelah peningkatan kasus corona wilayah Jawa-Bali.
"Memang masih lagging antara Jawa dan non-Jawa. Berdasarkan lonjakan Delta itu sekitar tiga sampai empat minggu," kata Airlangga dalam konferensi pers daring, Senin (7/2).
Saat ini, kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali masih tercatat 2.405 kasus atau 6,7% dari total kasus konfirmasi harian nasional.
Sementara kasus di Jawa-Bali melonjak drastis sejak awal Februari.
Sementara, angka reproduksi kasus mengalami kenaikan di beberapa daerah. Angka reproduksi adalah rata-rata banyak orang yang terinfeksi akibat terpapar dari 1 orang yang positif atau sakit.
Beberapa di antaranya, angka reproduksi kasus di Kalimantan naik 1,02%, Maluku naik 1,12%, dan Papua naik 1,07%. Sementara, Nusa Tenggara meningkat 1,04% dan Sulawesi naik 1,02%.
Adapun, keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) yang tertinggi berada di Sulawesi Tenggara sebesar 15%, Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing 11%. Kemudian, Kalimantan Selatan dan Bengkulu tercatat masing-masing 10%.
"Sisanya di bawah 10%," ujar dia.
Untuk itu, pemerintah akan mempercepat vaksinasi Covid-19 dosis primer di luar Jawa-Bali.
Terlebih, baru dua wilayah yang memiliki capaian vaksinasi dosis kedua di atas 70%, yaitu Kepulauan Riau sebesar 85,6% dan Kalimantan Timur 71,2%.