Harga Kedelai Tetap Tinggi, Harga Tahu Tempe Naik Sampai Tengah Tahun
Tingginya harga kedelai di pasar internasional diperkirakan akan bertahan hingga Juli 2022. Kementerian Perdagangan memperkirakan tingginya harga tersebut akan berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe setidaknya sampai pertengahan tahun ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah memastikan ketersediaan kedelai bagi pengrajin tahu dan tempe, khususnya hingga Ramadhan.
Ketersediaan kacang kedelai saat ini diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan Bulan Ramadhan atau pertengahan April 2022.
"Sementara ini, stok kedelai yang dimiliki AKINDO (asosiasi importir kacangkedelai) 140 ribu ton dan di Februari 2022 akan masuk 160 ribu tin, sehingga pasokan kacang kedelai diperkirakan cukup untuk memenuhi (permintaan hingga) 2 bulan ke depan," kata Oke Nurwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2).
Oke mengatakan harga kacang kedelai pada minggu pertama Februari 2022 telah mencapai US$ 15,77 per gantang atau setara dengan Rp 11.240 per kilogram (Kg).
Harga ini diperkirakan akan terus naik hingga Mei di level US$ 15,79 per gantang sebelum akhirnya turun tipis per Juli 2022 ke posisi US$ 15,74 per gantang.
Sebagai informasi, saat ini importasi kacang kedelai sudah tidak lagi dikenakan bea masuk.
Oke mengatakan Kemendag akan mempertahankan harga kacang kedelai di tangan pengrajin di rentang Rp 11.000 - Rp 11.500 per Kg.
Adapun, harga kacang kedelai yang dibayarkan pengrajin tahu-tempe di Pulau Jawa saat ini telah lebih dari Rp 11 ribu, sedangkan pengrajin di luar Pulau Jawa lebih dari Rp 12 ribu.
Berdasarkan catatan Katadata, harga kacang kedelai yang diterima pengrajin tahu-tempe di Pulau Jawa per April 2020 ada di kisaran Rp 8.500 per Kg. Artinya, harga kacang kedelai telah naik lebih dari lebih dari 29% sekitar 23 bulan terakhir.
Kenaikan harga kacang kedelai itu diperkirakan akan membuat harga tempe naik sekitar Rp 300 per Kg dan tahu naik mencapai Rp 50 per potong.