IHSG Berpeluang Cetak Rekor Baru Lagi, Tetap Waspadai Pembalikan Arah

Andi M. Arief
22 November 2021, 06:59
IHSG, IHSG hari ini, bursa
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan dapat terus bergerak menguat pada hari ini, Senin (22/11), Namun demikian, potensi koreksi dinilai masih cukup besar jika melihat beberapa harga komoditas.

CEO Indosurya Bersina Sekurtitas Wlliam Surya Wijaya mengatakan IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada hari ini. Adapun, rentang penutupan IHSG diperkirakan ada di 6.587 sampai 6.728.

"IHSG masih mampu ditutup di atas all time high secara beruntun, sedangkan potensi adanya pembalikan arah masih cukup besar dikarenakan harga komoditas yang sudah naik cukup tinggi serta capital  inflow belum terlihat naik secara signifikan," kata William dalam risetnya, Senin (22/11).

Sebagai informasi, pada penutupan pekan lalu, Jumat (19/11), IHSG ditutup menguat 1,26%, menembus rekor baru di titik 6.720. Ini memecahkan rekor sebelumnya di level 6.689 per 19 Februari 2018.
Baca Juga

 Adapun, beberapa emiten yang menjadi perhatian William hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Telkom Indonesia (TLKM), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Astra Internasional (ASII), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), PT Ciputra Development (CTRA), PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), dan PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP).

Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova meramalkan IHSG dapat ditutup pada level resistance terdekat, yakni 6.825.

Secara urut, titik resistance IHSG hari ini ada di posisi 6.743, 6.825, dan 6.906, sedangkan titik support di level 6.683, 6.659, dan 6.621.

"Kami perkirakan IHSG akan berlanjut membentuk wave [v] dari A dengan peluang naik menuju level 6.906 sebagai perkiraan target akhir dari wave A," ucap Ivan.

 Sebagai informasi, support merupakan area  harga saman tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.

Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...