IHSG Diprediksi Terkoreksi, Analis Jagokan Saham BBRI hingga SRTG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal terkoreksi pada perdagangan Selasa (7/12). Phintraco Sekuritas menilai pergerakan IHSG dipengaruhi data ekonomi Cina yang kurang memuaskan dan arah suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Berdasarkan laporan Phintraco Sekuritas, kondisi ekonomi Cina yang kurang memuaskan membuat pemerintah Cina lebih cepat merealisasikan stimulus fiskal dan moneter. Hal ini dapat memicu aliran dana asing keluar dari Indonesia dan pelemahan signifikan IHSG yang nampaknya kembali berulang dalam beberapa hari terakhir.
Meski demikian, pasar berharap besar adanya peluang penurunan suku bunga The Fed pada Rabu (18/12). Kebijakan tersebut diharapkan dapat meredam arus keluar modal, menahan pemelamahan nilai tukar rupiah dan mendorong rebound IHSG.
"Waspadai potensi penurunan lanjutan, sekalipun terbentuk penguatan secara teknikal hari ini. Sebaiknya tunggu konfirmasi rebound lanjutan sebelum melakukan akumulasi untuk membeli saham," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (17/12).
Rekomendasi Saham Pilihan
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra International Tbk (ASII).
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan terkoreksi secara terbatas untuk menguji area support di 7.140-7.190. Selanjutnya, IHSG berpeluang menguat dan menguji resistance di 7,341.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan rentang harga 7.900-8.025. Lalu buy on weakness pada saham PT Panin Bank Tbk (PNBN) dengan rentang harga 1.865-1.910.
Rekomendasi selanjutnya speculative buy saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dengan rentang 2.260-2.310. Kemudian sell on strength weakness saham PT Central Omega Resources Tbk (DKTF) dengan rentang 234-242.
Buy on weakness adalah strategi investasi saham yang dilakukan ketika harga saham turun ke level yang dianggap lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Strategi ini merupakan kebalikan dari sell on strength yang menyarankan investor untuk menjual saham ketika harga saham berada pada level tertinggi.
Sedangkan speculative buy adalah pembelian suatu saham dengan harapan harganya akan meningkat di masa depan.