Musim Window Dressing Tiba, IHSG Diramal Masih Melaju Hari Ini

Andi M. Arief
23 November 2021, 06:25
IHSG, bursa
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar telepon selular di Jakarta, Senin (2/11/2020).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren penguatannya hari ini. Tren penguatan ini dinilai akan terus berlanjut selama IHSG tidak turun ke bawah level 6.600.

Seperti diketahui, IHSG kembali mencetak rekor penutupan tertinggi di level 6.723 atau menguat 0,0% secara harian. IHSG bahkan menyentuh titik 6.754 pada beberapa menit pembukaan per Senin (22/11).

"Secara teknikal, IHSG berhasil ditutup di rekor tertinggi dengan volume yang cukup tinggi (dan) dorong oleh optimisme menyambut window dressing. Saat ini, investor cenderung mengabaikan kekhawatiran akan inflasi dan tapering Amerika Serikat," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper dalam risetnya, Selasa (23/11).

Window dressing merupakan upaya manajer investasi untuk mempercantik portofolionya dan laporan keuangannya sebelum dipresentasikan kepada klien atau pemegang saham.  Aksi window dressing marak dilakukan menjelang akhir tahun.

 Menurutnya, IHSG akan menguat, namun investor akan terus mencermati perkembangan dan rilis data ekonomi.

Dennies mencatat titik resistance hari ini ada di posisi 6.754 dan 6.786, sedangkan support di level 6.690 dan 6.658.

Sebagai informasi, support merupakan area  harga saman tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.

Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik  tertinggi. Setelah saham  menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual yang cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan. 

 Dennies hari ini akan memperhatikan pergerakan tiga emiten, yakni PT Wijaya Karya (WIKA), PT Bank Tabungan Negara (BBTN), dan PT Indika Energy (INDY).

Dennies menilai WIKA dan BBTN akan menguji level resistance, sedangkan INDY akan menguji level support pada hari ini.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG berpeluang melanjutkan tren kenaikan menuju resistance terdekat, yakni 6.825. Namun demikian, Momentum itu akan berlanjut jika tidak jatuh ke bawah level 6.584.

Menurutnya, titik resistance hari ini ada di posisi 6.754, 6.825, dan 6.906. Sementara itu, level support ada d titik 6.672, 6.650, dan 6.621.

 Ivan merekomendasikan investor unutk melakukan hold atau accumulative buy pada emiten PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP).

Aksi itu dipilih lantaran kedua emiten itu diproyeksi melanjutkan tren koreksi hari ini.

Di samping itu, investor dianjurkan untuk hold atau take profit pada emiten PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Kedua emiten itu berpeluang melanjutkan penguatan dan membentuk wave (v) untuk menguji level resistance selanjutnya.

Terakhir, investor disarankan untuk hold atau trading buy pada emiten PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). PGAS dinilai akan membentuk wave (v) dari [a] jika mampu menembus level 1.570 dari posisi saat ini 1.520.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...