Aksi Profit Taking Berlanjut, IHSG Diperkirakan Kembali Loyo Hari Ini

Andi M. Arief
24 November 2021, 07:10
IHSG, bursa
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah hari ini, Rabu (24/11), setelah ditutup melemah kemarin. Pelemahan hari ini dinilai dapat lebih agresif.

Seperti diketahui, IHSG ditutup melemah 0,67% ke level 6.677. Pelemahan itu dinilai karena sebagian investor melakukan profit taking lantaran penguatan dinilai sudah cukup tinggi.

Advertisement

"IHSG berisiko mengalami penurunan lebih agresif apabila menembus ke bawa support 6.584," kata Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova dalam risetnya, Rabu (24/11).

Walakin, potensi perbaikan masih ada jika IHSG jatuh ke bawah titik support terdekat, yakni di level 6.650.

Secara urut, titik support pada hari ini ada di level 6.650, 6.621, dan 6.584, sedangkan titik resistance di posisi 6.754, 6.825, dan 6.906.

 Sebagai informasi, support merupakan area  harga saman tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.

Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik  tertinggi.

Setelah saham  menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual yang cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan. 

Ivan merekomendasikan investor untuk melakukan hold atau take profit pada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

Aksi itu dipilih lantaran kedua emiten ini akan melanjutkan tren penguatan, namun dalam jangka pendek.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement