Risiko di Balik Perubahan Tiga Indikator Ekonomi Era Trump

Maria Yuniar Ardhiati
15 November 2016, 10:19
Bursa Efek Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Kepemimpinan Donald Trump sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS) diprediksi akan membawa era baru bagi perekonomian negara tersebut. Sejumlah ekonom memproyeksikan adanya pertumbuhan ekonomi, kenaikan suku bunga dan inflasi. Namun, perubahan tiga indikator makroekonomi itu berpotensi menimbulkan sejumlah risiko, termasuk perang perdagangan internasional.

Para ekonom dalam survei bulanan yang dilakukan The Wall Street Journal,  melihat program kerja yang diusung Trump melalui pengurangan pajak dan investasi untuk infrastruktur akan menjadi stimulus fiskal. Menurut Direktur Institut for Economic Competitiveness di University of Central Florida, Sean Snaith, kebijakan itu dipercaya mampu mengangkat Amerika Serikat keluar dari keterpurukan ekonomi.

“Yang menjadi pertanyaan, apakah hal ini akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian AS, atau malah membuatnya merosot?” kata Snaith, seperti dilansir The Wall Street Journal, Senin (14/11).

Pada umumnya, para ekonom memprediksi adanya peningkatan pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 2,2 persen tahun depan dan 2,3 persen di tahun 2018. Hal ini dicapai melalui peningkatan stimulus fiskal sebesar 1,5 persen selama 12 bulan terakhir.

(Baca: Trump Bisa Goyahkan Masa Depan The Fed)

Alhasil, stimulus fiskal itu akan mengerek angka inflasi, yang diperkirakan 2,2 persen tahun depan dan 2,4 persen pada 2018. Jika perkiraan tersebut tepat, maka inflasi tersebut akan menjadi inflasi berkelanjutan di atas 2 persen yang pertama sejak masa resesi pada 2007 hingga 2009.

Sebanyak 57 akademisi, ekonom bidang keuangan dan bisnis yang disurvei selama periode 9-11 November lalu, memperkirakan akan ada kenaikan pertumbuhan ekonomi, inflasi serta suku bunga, baik untuk 2017 maupun 2018. Namun, banyak ekonom yang menyatakan prediksi yang mereka sampaikan masih bersifat tentatif.

“Siapa saja yang menyebut tahu pasti yang akan terjadi di bawah pemerintahan Trump, kemungkinan sedang berbohong,” ujar Kepala Ekonom Manulife Asset Management, Megan Greene.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...