Jejak Jokowi dalam 50 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh Dunia Sejak 2014
Presiden Joko Widodo masuk dalam daftar 50 tokoh muslim paling berpengaruh dunia dalam buku The Muslim 500, The World’s 500 Most Influential Muslims 2020 yang diterbitkan The Royal Islamic Strategic Studies Centre. Ini merupakan ke-enam kalinya ia masuk dalam daftar tersebut.
Jokowi berada di posisi 13 dunia. Di posisi tiga teratas, terdapat akademisi dan pemimpin Deobandi Sheikh Muhammad Taqi Usmani, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, dan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.
Selain Jokowi, tokoh Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut yaitu Ketua Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj. Ia berada di posisi 19 dunia. Ini juga bukan pertama kalinya Said Aqil masuk dalam daftar tersebut.
(Baca: Dukung Perppu KPK, Tokoh Senior Minta Jokowi Tak Gentar Pemakzulan)
Adapun The Royal Islamic Strategic Studies Centre membuat daftar ini sejak 2009. Tokoh yang masuk dalam daftar merupakan mereka yang dinilai berpengaruh dalam 13 sektor/kategori, yaitu akademik, politik, bidang keagamaan, penceramah dan penuntun spiritual, filantropi, isu sosial, bisnis, sains dan teknologi, seni dan budaya, pembaca Alquran, media, selebritas dan bintang olahraga, serta ekstrimis.
Jokowi pertama kali masuk daftar untuk edisi 2014/2015. Ia berada di urutan ke-11 pada 2014/2015 dan 2016. Ia berada di posisi 13 pada 2017, kemudian posisi 16 pada 2018 dan 2019, dan di posisi 13 pada 2020.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Jokowi merupakan presiden pertama Indonesia yang bukan berasal dari latar belakang militer maupun elit politik. Ia berasal dari keluarga Jawa yang sederhana, dengan Ayah yang berprofesi sebagai pengusaha kecil di bidang furnitur. Usaha ini kemudian dilanjutkan Jokowi.
(Baca: Moeldoko: Perppu KPK bak Buah Simalakama bagi Jokowi)
Karier politik Jokowi dimulai sebagai Wali Kota Solo. Ia membangun reputasi sebagai politisi yang “bersih” hingga terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan kemudian presiden untuk dua periode. “Meskipun pertumbuhan ekonomi tidak sesuai harapan, tapi kuatnya investasi di bidang infrastruktur dan layanan sosial membuatnya tetap menikmati dukungan kuat dari penduduk,” demikian tertulis.
Dalam Buku tersebut juga ditulis bahwa Jokowi dipandang sebagai pemimpin yang jujur dan berada di balik keberhasilan Asian Games 2018 di Jakarta.