Ekonomi Makin Menggeliat, Bank BUMN Salurkan Kredit Rp 2.888 Triliun

Image title
11 November 2021, 18:14
Ekonomi Makin Menggeliat, Bank BUMN Salurkan Kredit Rp 2.888 Triliun
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi. Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Minggu (12/9/2021).

Bisnis industri perbankan nasional terus menggeliat. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit yang mencapai Rp 5.652,8 triliun per September 2021, tumbuh 2,21 % dari periode sama tahun lalu Rp 5.530,5 triliun. Pertumbuhan kredit ini menjadi yang tertinggi di antara bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit sudah tumbuh sejak Juni 2021 secara tahunan. Sebelumnya, dalam lima bulan pertama tahun ini, jumlah penyaluran kredit industri bank umum turun, seperti terlihat dalam tabel berikut ini.

Pertumbuhan Kredit Bank Umum
Bulan20212020Pertumbuhan
January Rp     5.397,1 Rp      5.502,8-1,92%
February Rp     5.419,1 Rp      5.538,1-2,15%
March Rp     5.496,4 Rp      5.712,0-3,77%
April Rp     5.482,1 Rp      5.609,9-2,28%
May Rp     5.514,4 Rp      5.585,9-1,28%
June Rp     5.581,7 Rp      5.549,20,59%
July Rp     5.563,7 Rp      5.536,10,50%
August Rp     5.586,0 Rp      5.521,81,16%
September Rp     5.652,8 Rp      5.530,52,21%
Sumber: Data Otoritas Jasa Keuangan
Catatan: dalam triliun rupiah

OJK mengumumkan pertumbuhan kredit sektor transportasi naik paling signifikan, 14,59 % secara tahunan per September 2021. Sektor berikutnya yang naik yakni pertanian 4,34%, konstruksi 3,6%, dan rumah tangga 3,77% secara tahunan.

Bank berstatus badan usaha milik negara atau yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyalurkan kredit mencapai Rp 2.888,9 triliun per September 2021 secara konsolidasi. Kredit tersebut melonjak 10,52 % dari periode sama tahun lalu Rp 2.614 triliun.

Berdasarkan catatan Katadata.co.id, pertumbuhan kredit yang naik signifikan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menggelontorkan Rp 1.021,6 triliun. Kredit tersebut tumbuh 16,93 % dari Rp 873,72 miliar.

Pertumbuhan kredit bank pelat merah yang tinggi lainnya dicatatkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Hingga sembilan bulan tahun ini kredit yang disalurkan Rp 1.026,4 triliun, naik 9,74% dari Rp 935,34 triliun.

Kredit Himbara hingga Triwulan III-2021
Bank30-Sep-2130-Sep-20Perubahan
BRI Rp 1.026.424 Rp   935.3479,74%
Mandiri Rp 1.021.632 Rp   873.72916,93%
BNI  Rp    570.643 Rp   550.0463,74%
BTN Rp    270.277 Rp   254.9186,03%
Jumlah BUMN Rp 2.888.976 Rp2.614.04010,52%
Catatan: Dalam Miliar  
Sumber: Laporan Keuangan yang Diolah Katadata.co.id

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, penyaluran kredit perbankan yang sudah tumbuh dalam beberapa bulan terakhir menjadi sinyal pemulihan ekonomi secara bertahap. Meski begitu, makin membaiknya kredit ke depan masih terbatas.

"Penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh terbatas dalam beberapa bulan ke depan sejalan dengan aktivitas ekonomi yang mulai pulih," demikian paparan LPS dalam laporan bulanan indikator likuiditas yang dikutip Kamis (11/11).

Pemulihan fungsi intermediasi perbankan ini diperkirakan terjadi secara gradual. Pertumbuhannya akan dipengaruhi laju pemulihan ekonomi dan keyakinan korporasi untuk melakukan investasi.

Di sisi lain, LPS menilai perbankan masih perlu mengantisipasi risiko kredit meskipun relaksasi kredit masih diperpanjang sampai Maret 2023. Per September 2021, rasio kredit seret alias non-performing loan (NPL) di level 3,22 %, membaik dibandingkan NPL per Agustus 2021 yang ada di level 3,35 %.

NPL Himbara hingga Triwulan III-2021
Bank30-Sep-2130-Sep-20
BRI3,28%3,1%
Mandiri2,96%3,33%
BNI 3,8%3,6%
BTN3,94%4,56%
Sumber: Laporan Keuangan yang Diolah Katadata.co.id

Tingkat kualitas kredit Bank Mandiri dan BTN, misalnya, membaik. NPL Bank Mandiri per September 2021 di level 2,96 % atau turun dari NPL pada September 2020 di level 3,33 %. Sedangkan BTN kini NPL di level 3,94 % atau turun dari 4,56%.

Namun Katadata.co.id juga mencatat NPL BRI dan BNI memburuk per September tahun ini. BRI ada di level 3,28 %, lebih tinggi dibandingkan September 2020 di level 3,1 %. Lalu, NPL BNI dalam sembilan bulan tahun ini di level 3,8 %, memburuk dari periode sama tahun lalu di level 3,6 %.

Sementara untuk pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK, dalam pandangan LPS, akan cenderung melambat ke single digit. Hal ini sejalan dengan perilaku deposan individual dan deposan korporasi yang cenderung mulai melakukan konsumsi dan investasi.

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...