Harga BBM Naik, Erick Thohir: Pemerintah Cari Solusi Bantu Nelayan

Program Solar untuk Koperasi Nelayan akan memberikan BBM secara lebih terjangkau dan tepat sasaran bagi nelayan yang membutuhkan.
Padjar Iswara
6 September 2022, 17:33
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki bergerak cepat untuk membantu masyarakat terkait kenaikan harga BBM yang diumumkan akhir pekan kemarin.

Pada Senin (5/9) Erick bertemu dengan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki mencari solusi untuk merespons kebutuhan BBM bagi nelayan.

Pertemuan Kementerian BUMN bersama Pertamina dengan Kementerian Koperasi UMKM menghasilkan sebuah solusi cepat yakni meluncurkan Program Solar untuk Koperasi Nelayan.

Erick Thohir mengatakan, program ini bentuk langkah cepat pemerintah mencari solusi di tengah kebijakan pengurangan subsidi BBM bagi kalangan mampu.

Dengan program bertajuk Solar untuk Koperasi Nelayan ini maka diharapkan setiap nelayan mendapatkan harga BBM yang terjangkau.

"Kami akan meluncurkan program solusi nelayan di mana program ini adalah Program Solar untuk Koperasi Nelayan. Kami akan coba di tujuh titik sebagai pilot project dalam tiga bulan ke depan," ujar Erick dalam keterangan pers, di Kementerian BUMN, Jakarta.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30.

Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan harga Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Program Solar untuk Koperasi Nelayan akan memberikan BBM secara lebih terjangkau dan tepat sasaran bagi nelayan yang membutuhkan.

Sebab koperasi nelayan memiliki data nelayan per nama dan alamat. Dengan kebijakan itu, maka solar bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.

Program di tujuh lokasi ini, kata dia, merupakan pilot project. Jika sukses selama tiga bulan, maka program ini akan menjadi kebijakan nasional di seluruh Nusantara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...