Rumah Sakit Krisis Tabung Oksigen, Industri Kebut Produksi Gas Medis
Sejumlah rumah sakit di berbagai wilayah mulai melaporkan kekurangan oksigen untuk pasien Covid-19. Kementerian Perindustrian kemudian berkoordinasi dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan para pelaku industri terkait untuk menjaga pasokan oksigen medis.
Agus mengharapkan, langkah sinergi ini dapat membantu percepatan penanganan pasien Covid-19 di beberapa daerah. Kami akan terus memastikan kebutuhan oksigen di rumah sakit terpenuhi dan sudah disanggupi oleh asosiasi,” kata Agus dalam keterangan resminya, Rabu (23/6).
Menurutnya, saat ini pabrik-pabrik di Jawa Timur dan Jawa Barat mulai mengirimkan gas medis ke rumah sakit-rumah sakit di Jawa Tengah.
Seiring meningkatnya permintaan gas oksigen medis untuk pasien Covid-19, Agus berharap pasokan listrik untuk industri berjalan lancar dan tidak ada gangguan. Sebab, apabila listrik padam, mesin produksi di industri gas oksigen butuh waktu delapan jam untuk kembali beroperasi.
“Oleh sebab itu, kami berharap industri yang menyuplai gas oksigen untuk medis juga mendapatkan pasokan listrik terus menerus. Kami meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan hal ini,” ujar dia.
Simak Databoks berikut:
Menurut Agus, agar suplai logistik gas oksigen untuk medis berjalan lancar, diharapkan ada dispensasi bagi truk tangki yang membawa oksigen pada jalan-jalan tertentu menuju rumah sakit yang membutuhkan. “Ada jalur yang tidak dapat dilalui oleh truk tanki oksigen karena beban muatan yang cukup besar,” katanya.
Agus mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhan oksigen di daerah, terutama rumah sakit yang menampung pasien Covid-19. Hal ini diharapkan bisa memastikan agar pasokan oksigen sesuai dengan kebutuhan daerah dan rumah sakit setempat.
Ia menambahkan, kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia 650 juta ton per tahun, sebanyak 300 juta ton per tahun terintegrasi dengan pengguna. Saat ini, utilisasi rata-rata industri gas oksigen sekitar 80% karena sangat tergantung lokasi. Untuk tahun ini, hingga Juni 2021 tercatat sudah ada tujuh juta liter oksigen yang dipesan.
“Produksi dan distribusi gas oksigen diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus Covid-19,” kata Agus.
Sebelumnya, Sekretaris Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia Gardenia Partakusuma menerima laporan kekurangan tabung oksigen untuk pasien positif virus corona di Jawa Tengah.
"Saat ini kami mendapat laporan kekurangan tabung oksigen ini di Jawa Tengah. Mengenai (kekurangan) oksigen kita pernah mengalami tahun lalu di mana satu provinsi mengeluh hebat, yaitu di NTT, bahwa oksigen sama sekali tidak ada," kata Lia dalam konferensi pers virtual, Minggu (20/6).
Lia meminta rumah sakit hingga dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota hingga provinsi mengatur distribusi tabung oksigen agar tak terjadi kekurangan di daerah lain.