Telisik Kuasa Alibaba di Lazada: Teknologi, Logistik hingga Pembayaran

Desy Setyowati
22 Maret 2019, 13:16
Gudang Lazada di CimanggiS
Lazada
Gudang Lazada di CimanggiS

Lazada merilis beberapa fitur untuk meningkatkan penjualan di platform mereka. Sebagai ‘anak’ yang baik, Lazada pun menggunakan apa yang diturunkan oleh ‘induknya’ Alibaba, dari teknologi, fasilitas logistik, hingga pembayaran.

Salah satu fitur baru Lazada adalah 'super solutions' untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para pemegang merek, yakni branding, pemasaran, dan penjualan. "Solusi ini membantu brand dan penjual kami menjadi lebih gesit dalam mendigitalisasi bisnisnya," ujar CEO Lazada Group Pierre Poignant dalam acara Brand Future Forum di Hotel JW Marriot, Singapura, kemarin (21/3).

Untuk mereka, Lazada menawarkan paket pemasaran dan business advisor dashboard, yang bisa memberikan informasi seketika (real time) tentang pengunjung kepada brand dan penjual.

Selain itu, tersedia teknologi store builder sehingga brand dan penjual bisa membuat etalase yang berbeda di platform Lazada. Kemudian, terdapat beberapa fitur hiburan seperti siaran langsung (live streaming), gim, dan news feed.

(Baca juga: Lazada Bangun Gudang Seluas 12 Kali Lapangan Sepak Bola di Thailand)

Solusi-solusi ini disesuaikan dengan konsep Alibaba. "Di 2018 kami terintegrasi dengan Alibaba. Kami kaji visi misi dan strategi kami dan kami perbaharui. Itu karena kami ingin mempercepat progres di Asia Tenggara," ujar Pierre.

Sejalan dengan hal itu, Lazada memanfaatkan teknologi Alibaba seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan big data. Lazada menggunakan kedua teknologi ini guna menyesuaikan aplikasinya dengan karakter dari masing-masing konsumen. Kedua teknologi ini juga membantu Lazada untuk mengetahui kebiasaan konsumen.

Langkah ini ditempuh karena berdasarkan kajian Lazada, 60% Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Asia Tenggara berinvestasi di bidang teknologi supaya usahanya tumbuh berkesinambungan. Teknologi terkait Costumer Relationship Management (CRM) dan Business Intelligence (BI) menjadi prioritas investasi utama bagi UKM.

Grafik:

Kemudian, Lazada mengkaji upaya untuk meningkatkan kedekatan dengan konsumen. Dari kajian itu, Lazada memandang konsumennya menyukai hiburan. Untuk itu, Lazada merilis program 'Shoppertainment' dengan fitur gim dan live streaming. Konsep seperti ini pun lebih dulu diterapkan di Alibaba.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...