Astra Hingga Go-Jek Berebut Rp 1.000 Triliun Pasar Fintech Lending

Desy Setyowati
6 September 2018, 18:55
digital
Olah foto digital dari 123rf

Industri financial technology (fintech) pinjam-meminjam diramaikan oleh kehadiran PT Astra WeLab Digital Artha (AWDA) dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Go-Jek. Tak heran industri diminati investor, mengingat kebutuhan pembiayaan di dalam negeri cukup besar.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan kebutuhan pendanaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp 1.700 triliun. Namun, perbankan hanya mampu membiayai Rp 700 triliun saja.

Artinya, ada celah pembiayaan sebesar Rp 1.000 triliun yang dapat diisi lewat fintech. "Indonesia jadi pasar yang sangat menarik untuk perusahaan yang memiliki fintech," kata Direktur PT Astra International (Astra) Suparno Djasmin di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (6/9).

Untuk itu, Astra mendirikan AWDA yang menyediakan pinjaman yang diakses lewat aplikasi mobile bernama Maucash, kepada konsumen retail dan korporasi. Ada dua produk yang diluncurkan yakni pinjaman darurat senilai Rp 1 - 3,5 juta untuk tenor 10 hari hingga sebulan, serta pinjaman Rp 2- 8 juta yang diangsur selama dua hingga delapan bulan.

(Baca : Astra Umumkan Investasi US$ 150 Juta untuk Go-Jek)

Sementara, Go-Jek mengumumkan kerja sama dengan tiga perusahaan fintech lending, yakni Findaya, Dana Citra, dan Aktivaku. Kolaborasi ini pun sudah masuk dalam pengawasan OJK.

“Kami percaya kolaborasi yang kuat antara penyedia jasa keuangan dengan perusahaan teknologi bisa menjangkau lebih luas masyarakat yang belum mengakses layanan perbankan,” kata President Go-Jek Andre Soelistyo melalui siaran pers, beberapa waktu lalu (31/8).

Grafik:

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...