British Petroleum Gelontorkan Rp 3,08 Triliun Investasi Energi Hijau
Perusahaan migas Inggris, British Petroleum (BP) telah menggelontorkan banyak uang untuk investasi pada sektor energi hijau. Baru-baru ini, BP membeli aset pembangkit listrik tenaga surya sebesar AU$ 280 juta atau setara Rp 3,08 triliun di Amerika Serikat.
Sebelumnya, BP yang merupakan salah satu produsen minyak terbesar dunia telah membuat langkah signifikan untuk melakukan transisi sebagai produsen bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT) sejak 2017. Salah satunya dengan membuat perusahaan patungan Lightsource BP dengan skema 50:50 bersama Lightsource Renewable Energy.
Saat ini, perusahaan telah membeli aset PLTS yang cukup untuk menyalurkan daya listrik ke 1,7 pelanggan rumah tangga. Semua proyek ini akan dikembangkan di bawah Lightsource BP.
Aset tenaga surya tersebut dibeli dari pengembang 7X Energy, dengan aset total kapasitas produksi sebesar 9 gigawatt (GW). Ini adalah investasi independen pertama sejak BP menjalin kemitraan.
Langkah ini telah meningkatkan kapasitas energi terbarukan BP dari 14 GW menjadi 23 GW. Ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Kepala Eksekutif BP Bernard Looney yang tahun lalu berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon pada tahun 2050.
Simak Databoks berikut:
Untuk mencapai target tersebut, BP akan mengurangi produksi minyak dan menggenjot pengembangan energi terbarukan perusahaan hingga 20 kali lipat hingga menjadi 50 GW pada tahun 2030.
Tak hanya di Amerika Serikat, BP Lightsource juga diam-diam membeli sejumlah aset pembangkit energi hijau di seluruh Eropa. BP Lightsource telah membuat kesepakatan pengembangan bersama pembangkit listrik 1,35 GW di Portugal, dan juga menjajaki peluang bisnis hidrogen di negara tersebut.
Perwakilan BP untuk Portugal Miguel Lobo mengatakan, beberapa pembangkitnya di Portugal dapat menghasilkan listrik dengan harga murah dari tenaga surya. Selain itu, ada antusiasme dari peluang untuk mengembangkan energi murah dari hidrogen.