Dubes Ukraina: Perang Bisa Memicu Krisis Pangan Global

Rezza Aji Pratama
30 April 2022, 13:01
Viacheslav Ratynskyi Jemaat berjalan diantara karung pasir dan landak barikade anti-tank untuk menghadiri pemberkatan keranjang makanan Paskah tradisional pada Sabtu Suci, ditengah serbuan Rusia di Ukraina, di Zhytomyr, Ukraina, Sabtu (23/4/202
ANTARA FOTO/REUTERS/Viacheslav Ratynskyi/HP/dj
Viacheslav Ratynskyi Jemaat berjalan diantara karung pasir dan landak barikade anti-tank untuk menghadiri pemberkatan keranjang makanan Paskah tradisional pada Sabtu Suci, ditengah serbuan Rusia di Ukraina, di Zhytomyr, Ukraina, Sabtu (23/4/2022).

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyebut perang di negaranya bisa memicu bencana pangan global. 

Hamianin mengatakan sebagai negara agrikultur, agresi Rusia ke Ukraina membuat petani di negaranya tidak bisa menanam lagi. Ini bisa berujung pada bencana pangan global karena Ukraina menjadi salah satu pemasok gandum terbesar di dunia. Ia menyebut, jutaan orang bisa terkena imbasnya jika Ukraina gagal memasok pangan ke berbagai negara tujuan.

Menurut Hamianin, armada laut Rusia menahan sekitar 90 kapal komersial berisi bahan pangan seperti gandum dan jagung di pelabuhan-pelabuhan di Odessa di Laut Hitam selama lebih dari 50 hari. 

“Bisa saja tujuan salah satu kapal ini adalah ke Indonesia. Jadi bahan pangan Indonesia yang dicuri dan rakyat kena imbasnya,” katanya saat berbincang dengan Katadata, awal pekan lalu. 

Dubes Ukraina itu mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak tetapi berusaha menjaga perusahaan dan pabrik-pabrik tetap beroperasi. Sayangnya, banyak lumbung dan gudang penyimpanan bahan pangan yang diledakkan. 

“Jadi jutaan ton bahan pangan yang seharusnya dikirim malah lenyap,” katanya.

Hamianin menambahkan Indonesia dan Cina akan segera merasakan dampak perang ini. Menurutnya, jika para petani di Ukraina tidak bisa bercocok tanam dan memanen setidaknya di musim panas atau musim gugur nanti, banyak negara di Asia dan Afrika yang kena imbasnya. 

“Bangladesh, Pakistan, Cina, Indonesia, serta beberapa negara di Afrika Utara dan Timur Tengah adalah konsumen terbesar gandum Ukraina,” ujarnya.

Reporter: Gabriel Wahyu Titiyoga
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...