Presiden Terpilih Brasil Lula da Silva, Bintang Baru di COP27

Rezza Aji Pratama
17 November 2022, 06:00
Peserta COP27 menyaksikan pidato Lula da Silva
Katadata

Presiden terpilih Brasil Lula da Silva menjadi bintang baru di pekan ke-2 COP27 di Sharm el Sheikh, Mesir. Kehadirannya pada Rabu (16/11) mengundang antusiasme dari para peserta konferensi.

Lula da Silva baru akan dilantik pada 1 Januari 2023, sehingga secara resmi jabatan Presiden Brasil sebetulnya masih dipegang oleh Jair Bolsonaro. Namun, Bolsonaro sendiri tidak datang baik ke COP27 maupun G20 yang digelar di Bali.

Advertisement

Lula tiba di Mesir pada Selasa (15/11) sebagai tamu khusus Pemerintah Mesir yang bertindak sebagai Presiden COP27. Pada hari pertamanya di COP27, Lula bergerak lincah menemui sejumlah pejabat penting. Ini termasuk Utusan Khusus AS untuk Perubahan Iklim Jonh Kerry dan Kepala Negosiator Iklim Cina Xie Zhenhua.

Adapun pada hari ini Rabu (16/11), Lula bertemu dengan para gubernur Brasil di Paviliun Amazon pada pukul 11.00 waktu setempat. Ia kemudian diberikan waktu untuk berpidato pada pukul 17.00.

Pidato Lula ditunggu-tunggu oleh para peserta COP27. Sebelum ia tiba, orang-orang sudah mengantre masuk ke ruang konferensi. Yel-yel 'Ole Ole Lula' terdengar nyaring. Petugas keamanan terpaksa 'mengusir' beberapa orang yang memaksa masuk ke ruangan. Sejumlah orang akhirnya memilih menonton pidatonya melalui siaran video di luar ruangan karena tidak kebagian tempat.

Hingga pukul 17.00 lewat, Lula belum juga muncul. Ia agak terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan. "Kami sudah menunggu empat tahun. Bukan masalah menunggu beberapa menit lagi," kata salah satu orang Brasil yang menunggu pidato Lula.

Lula akhirnya tiba sekitar pukul 17.30 waktu setempat ditemani oleh Menteri Luar Negeri Mesir. Lula yang tidak fasih berbahasa Inggris itu menyampaikan pidatonya dalam bahasa Portugis.

Ia menegaskan Brasil akan kembali bergabung dalam perjuangan untuk menyelamatkan bumi. "Kita butuh sumber daya lebih untuk menangani masalah [perubahan iklim] yang disebabkan oleh negara-negara kaya tetapi dirasakan oleh mereka yang paling rentan," katanya, disambut tepuk tangan audiens.

Lula mengumumkan sejumlah hal penting dalam pidatonya. Ini misalnya, ia akan membentuk Kementerian Masyarakat Adat untuk menjamin hak-hak mereka. Selain itu, ia juga akan membuka kembali kerja sama dengan Jerman dan Norwegia untuk menyediakan Amazon Fund, program pembiayaan hutan yang sempat dihentikan saat Bolsonaro menjadi Presiden. Secara khusus, ia juga menyinggung soal aliansi hutan tropis antara Brasil, Indonesia, dan Republik Demokratik Kongo yang menguasai 52% dari hutan tropis dunia.

"Kami [aliansi tiga negara] akan mencari mekanisme pembiayaan untuk mencegah perubahan iklim," katanya.

Dalam pidatonya, ia juga mengusulkan agar COP30 pada 2025 mendatang digelar di Brasil. Selain itu, saat memegang Presidensi G20 pada 2024 mendatang, ia berjanji akan menjadikan persoalan iklim menjadi isu utama.

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement