UNTR Proyeksikan Kenaikan Produksi Batu Bara di 2022

Andi M. Arief
15 November 2021, 16:43
UNTR
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Sebuah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batu bara di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/7/2021).

PT United Tractors Tbk (UNTR) memprediksi penjualan batu bara pada tahun ini akan terkontraksi akibat melonjaknya harga batu bara acuan (HBA) sejak awal paruh kedua 2021.

HBA dibuka di level US$ 75,84 dolar per ton pada awal 2021. Angka itu naik ke level US$ 87,97 per ton pada Februari 2021 dan sempat terkoreksi ke posisi US$ 84,47 per ton.

Advertisement

Namun demikian, HBA terus naik dan mulai menembus level US$ 100 per ton pada akhir paruh pertama 2021. Adapun, HBA menyentuh titik tertinggi sepanjang masa per November 2021 pada level US$ 215,01 per ton.

"Karena harga batu bara yang tinggi, pemilik tambang-tambang kecil yang biasa melakukan trading dengan United Tractors memilih untuk menjual langsung," kata Corporate Secretary United Tractors Sara Loebis kepada Katadata, Senin (15/11/2021).

Seperti diketahui, emiten alat berat dan energi berkode UNTR ini memiliki dua saluran produksi batu bara, yakni hasil tambang sendiri dan hasil pembelian dari tambang kecil. Penurunan produksi dari hasil pembelian membuat produksi batu bara UNTR terkoreksi 3,8% dari capaian 2020 sebanyak 9,25 juta ton menjadi 8,9 juta ton.

Secara rinci, produksi batu bara metalurgi atau coking coal diramalkan naik 23,25% menjadi 2,3 juta ton dari realisasi 2020 sebanyak 1,86 juta ton. Coking coal merupakan batu bara yang kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri baja.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement