Pengertian Globalisasi, Ruang Lingkup, dan Manfaatnya
Istilah globalisasi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, apalagi istilah tersebut kerap muncul seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Pengertian globalisasi bisa diartikan sebagai suatu proses di mana setiap orang di dunia dapat terikat satu sama lain baik dari segi budaya, adat, kebiasaan, ekonomi, dan sebagainya.
Globalisasi bisa terjadi hampir di segala bidang kehidupan. Oleh karenanya selama proses globalisasi berjalan, setiap bangsa atau masyarakat di dunia akan saling bergantung yang kemudian menciptakan tatanan hidup baru.
Dalam banyak hal globalisasi memiliki sejumlah karakteristik. Namun yang jelas, secara harfiah pengertian globalisasi merupakan suatu proses tersebarnya nilai-nilai atau kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain. Proses ini bisa berjalan lambat maupun cepat.
Lebih lanjut berikut rangkuman pembahasan tentang globalisasi, pengertian globalisasi, sampai contoh globalisasi saat ini. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Globalisasi?
Setiap bangsa atau masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki nilai yang termanifestasikan ke dalam kebudayaannya. Kebudayaan bisa berbentuk hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya adalah hasil perbuatan yang diciptakan oleh seseorang. Kemudian, dalam proses pembuatannya hasil karya bisa dipengaruhi oleh rasa. Rasa merupakan semua unsur ekspresi jiwa yang bisa digambarkan manusia. Beberapa hal ini nantinya akan ditemukan dalam sesuatu yang dapat diciptakan oleh masyarakat.
Semua penjelasan di atas sangat erat kaitannya dengan globalisasi. Seperti dikutip dari Jurnal Kajian Lemhannas RI Edisi 32 yang dipublikasikan pada Desember 2017, pengertian globalisasi adalah sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia yang telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia.
Proses tersebarnya budaya tertentu itu nantinya akan menjadi budaya dunia atau world culture. Contoh kecilnya bisa kita rasakan saat ini dengan semakin populernya budaya pop dari Korea Selatan. Fenomena yang juga sering disebut Korean Wave tersebut, kini tengah melanda dunia dan membawa sejumlah nilai kebudayaan dari negeri Ginseng itu.
Menurut Modul Pembelajaran Antropologi (2018), sejumlah ahli memiliki pendapat yang cukup berbeda terkait dengan pengertian globalisasi. Seperti misalnya Jan Aart Scholte yang menyebutkan bahwa pengertian globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antara aktor negara dan non-negara pada skala global, sehingga hubungan sosial dalam suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan sosial yang lebih luas pada skala dunia.
Ahli lainnya, seperti Ritzer menjelaskan pengertian globalisasi merupakan penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang mendunia dan ekspansi hubungan yang melintasi benua. Proses tersebut bisa menciptakan organisasi kehidupan sosial pada skala global, serta pertumbuhan sebuah kesadaran global bersama.
Melihat dari dua definisi di atas, bisa diambil satu kesimpulan bahwa pengertian globalisasi secara garis besar meliputi tersebarnya suatu nilai dari satu tempat ke tempat lain. Globalisasi dapat mempengaruhi kebiasan serta mampu menciptakan pola baru dalam kehidupan bermasyarakat secara global.
Proses Globalisasi
Proses globalisasi sebenarnya sudah terjadi sangat lama sekali, terutama sejak abad ke-15 Masehi saat bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar-besaran dengan berlayar mengarungi samudera. Mereka kemudian bertemu bangsa lain dan melakukan penaklukan (penjajahan) di wilayah yang mereka singgahi. Ketika itu semboyan yang mengusung misi gold, glory, dan gospel atau 3G merupakan salah satu bentuk globalisasi.
Pada perkembangan selanjutnya, proses globalisasi terus mengalami kemajuan. Khususnya di awal abad ke-20 yang menjadi titik awal berkembangnya teknologi komunikasi. Sarana komunikasi antar bangsa yang bisa dilakukan tanpa memerlukan kontak fisik ini menyebabkan proses globalisasi di seluruh dunia semakin cepat terjadi.
Di era sekarang, proses globalisasi rasanya tidak bisa dibendung atau bahkan semakin cepat penyebarannya. Ini karena kemajuan teknologi hampir di semua bidang mendukung hal tersebut. Contoh kecilnya seperti terkoneksinya jaringan internet yang bisa menghubungkan orang dari dua kota berbeda hingga dari dua benua berbeda.
Singkatnya, proses globalisasi sampai detik ini masih terus berjalan. Semua nilai kebudayaan dari bangsa lain dapat mudah diketahui dengan layanan internet. Selain itu, tidak hanya dari segi kebudayaan globalisasi juga dapat menyebarkan paham terkait sistem ekonomi dan sejenisnya. Jika dilihat dari pengertian globalisasi, fenomena tersebut memiliki karakteristik dan ruang lingkup.
Ruang Lingkup dan Contoh Globalisasi
Merujuk dari buku GLOBALISASI, REVOLUSI DIGITAL DAN LOKALITAS : Dinamika Internasional Dan Domestik Di Era Borderless World, dijelaskan bahwa ruang lingkup dari globalisasi meliputi berbagai hal atau dimensi apa saja yang telah mempengaruhi kehidupan dunia internasional, sekaligus menjadikannya sebagai satu kesatuan global.
Lebih jelasnya berikut rangkuman tentang ruang lingkup dan karakteristik dari globalisasi:
Globalisasi Ekonomi
Proses globalisasi turut mempengaruhi sistem ekonomi dunia. Dengan adanya globalisasi, setiap negara di dunia bisa menerapkan atau menyesuaikan sistem ekonominya dengan tren yang sedang berjalan. Contoh kecilnya bisa dilihat dengan munculnya suatu sistem yang dinamakan pasar bebas. Sistem ini akan menghilangkan sejumlah batasan atau hambatan dalam proses perdagangan internasional.
Globalisasi Politik
Sektor lainnya yang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh globalisasi adalah dalam bidang politik. Globalisasi bukan berarti mengubah sistem politik dari suatu negara, melainkan fenomena ini bisa menciptakan hubungan politik antar dua negara atau lebih. Seperti munculnya organisasi ASEAN yang menjadi wadah kerja sama negara-negara di Asia Tenggara.
Globalisasi di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Berbagai macam gadget yang digunakan oleh masyarakat saat ini atau penemuan terbaru tentang suatu ilmu pengetahuan yang membawa manfaat baik bagi kehidupan manusia merupakan salah satu contoh globalisasi. Hal ini senada dengan pengertian globalisasi yang menjelaskan bahwa fenomena tersebut merupakan sebuah gejala yang menyebarkan suatu nilai kebudayaan tertentu. Termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Globalisasi Sosial dan Budaya
Dalam globalisasi, pertukaran unsur-unsur sosial dan kebudayaan antar bangsa tidak dapat dihindari. Salah satu contoh nyata bisa dilihat dari semakin menjamurnya budaya Korean Wave yang perlahan menggantikan posisi budaya barat.
Manfaat Globalisasi
Proses globalisasi bisa dikatakan mirip dengan dua mata pisau yang bisa mendatangkan manfaat baik dan buruk. Untuk lebih jelasnya, seperti dilansir dari Gramedia.com dan sumber lainnya berikut dampak positif serta dampak negatif dari adanya globalisasi:
Dampak Positif
Globalisasi dapat membawa dampak positif bagi kehidupan suatu bangsa. Sebab, mereka bisa mengambil banyak hal bermanfaat baik dari segi budaya, ekonomi, dan sebagainya untuk dipelajari.
Dampak positif dari globalisasi bisa memicu sikap kreatif dan inovatif di kalangan masyarakat luas. Artinya sistem ini bisa menciptakan kondisi di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama dan dapat bersaing di ranah global.
Dampak Negatif
Semakin mudahnya sesuatu masuk ke sebuah negara, ternyata bisa membawa dampak buruk bagi negara tersebut. Dalam globalisasi, barang-barang impor dengan harga murah bisa mematikan barang buatan lokal. Artinya, produk tersebut tidak mampu bersaing meskipun memiliki kualitas yang jauh lebih baik.
Selain itu dampak lainnya adalah ketika budaya baru masuk, kemudian masyarakat tidak bisa mempertahankan budaya aslinya maka hal itu akan berdampak buruk. Kebiasan atau tradisi yang sudah dijalankan berpuluh-puluh tahun bisa saja luntur serta menghilang akibat globalisasi.
Berkaca dari kedua hal tersebut, sejatinya globalisasi memang bisa mendatangkan beragam manfaat. Namun di satu sisi bisa membawa dampak buruk. Meski demikian, jika semua hal itu bisa dikelola dengan baik, maka hanya dampak positif saja yang bisa diperoleh.