Industri Alas Kaki Minta Izin Operasional Pabrik Tak Diubah Saat PPKM

Cahya Puteri Abdi Rabbi
1 Juli 2021, 13:03
ppkm, ppkm darurat, industri, industri alas kaki, pabrik, ppkm pabrik, pabrik sepatu, pabrik alas kaki, ppkm industri
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Karyawan dengan mengenakan masker dan pelindung wajah menata sepatu yang dijual saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Pondok Indah Mall, Jakarta, Senin (15/6/2020). Pemprov DKI Jakarta pada minggu ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi membuka kembali operasional 80 pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta dengan menerapkan standar protokol kesehatan sesuai anjuran.

Pemerintah resmi memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk wilayah Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. Untuk industri esensial, seperti perbankan, teknologi informasi (IT) dan industri yang berorientasi ekspor hanya diperbolehkan bekerja di kantor (WFO) 50% dari jumlah pekerja.

Menanggapi hal ini, pelaku usaha di industri alas kaki berharap pemberlakukan PPKM darurat ke depan tidak akan mengubah ketentuan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie mengatakan IOMKI terbukti mampu menolong pabrikan sejak tahun lalu. Apalagi, saat ini kondisinya cukup berbeda dengan tahun lalu.

Firman menjelaskan pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian Indonesia dan negara tujuan ekspor sama-sama terpuruk tahun lalu. Berbeda dengan saat ini, di mana kondisi Indonesia semakin mengkhawatirkan, sementara negara-negara tujuan ekspor mulai membaik. Dengan begitu, demand atau permintaan untuk produk alas kaki dari negara-negara tujuan ekspor masih ada.

“Kami berharap adanya PPKM darurat ini tidak membatasi produksi dan IOMKI sangat diperlukan agar pabrik tetap dapat memenuhi demand dari negara-negara tersebut,” kata Firman kepada Katadata.co.id, Kamis (1/7).

Menurutnya saat ini industri alas kaki masih sulit mengandalkan pasar dalam negeri. Meski ada peningkatan penjualan atau omzet pada lebaran tahun ini, industri masih belum bisa menikmati hasil penjualan tersebut. Karena saat itu retail masih harus menghabiskan stok yang ada.

Sebenarnya industri alas kaki menunggu order dari rencana dibukanya sekolah tatap muka. Biasanya tren penjualan alas kaki, khususnya sepatu, meningkat pada musim masuk sekolah. Namun, kasus Covid-19 yang terus melonjak, diperkirakan masyarakat akan kembali menahan belanja.

“Harapan utama kami untuk pasar domestik sebenarnya adalah adanya sekolah tatap muka, tapi dibatalkan juga, omzet kami sudah pasti anjlok,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...