8 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Image title
6 September 2021, 12:58
Relawan mendonorkan darahnya di dalam mobil donor darah PMI Kota Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/2/2021). Kebutuhan darah terus meningkat terutama saat pandemi. Penyumbang darah akan mendapatkan banyak manfaat donor darah bagi kesehatan.
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.
Relawan mendonorkan darahnya di dalam mobil donor darah PMI Kota Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/2/2021). Donor darah dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan darah di tengah pandemi COVID-19.

Donor darah adalah hal yang sederhana untuk dilakukan tapi dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang yang membutuhkan. Setiap delapan detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia menurut Palang Merah Indonesia.

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah per tahun atau setara dengan 2% jumlah penduduk Indonesia. Aturan mengenai donor darah ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 Tahun 2015 (PMK No.91/2015) tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.

Darah sangat penting untuk kelangsungan hidup seseorang karena bertindak sebagai pemasok oksigen dan nutrisi penting untuk berbagai organ dalam tubuh. Inilah sebabnya mengapa institusi kesehatan membutuhkan darah untuk merawat pasien agar kembali sehat.

Donor darah secara rutin juga memberikan banyak manfaat kesehatan bagi penyumbang.

Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan

Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga ada manfaat kesehatan bagi donor. Ketahui manfaat donor darah bagi kesehatan berikut ini.

1. Cek kesehatan gratis

Sebelum donor darah, pemberi akan mendapat cek kesehatan gratis untuk memeriksa tanda-tanda vital dan memastikan Anda cukup fit untuk donor darah. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi yang memerlukan perhatian medis serta skrining penyakit menular.

Sesuai dengan PMK No.91/2015, setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji saring terhadap Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Uji saring untuk petanda infeksi sebagai berikut:

  • Hepatitis B surface antigen (HBsAg).
  • HIV 1/HIV 2 antibody (anti-HIV1/HIV2).
  • Hepatitis C antibody (anti-HCV).
  • Sifilis.

Selama pemeriksaan, Anda harus menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan riwayat kesehatan Anda dan menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan untuk memeriksa denyut nadi, suhu, tekanan darah, dan jumlah darah Anda menggunakan tes patologi secara gratis.

Cek kesehatan gratis ini jelas merupakan sesuatu yang harus Anda manfaatkan.

2. Menyelamatkan nyawa

Dengan donor darah, banyak nyawa terselamatkan. Terutama ditengah pandemi ketika jumlah kasus Covid-19 meningkat, ada kebutuhan mendesak akan plasma konvalesen untuk membantu pasien melawan virus corona.

Palang Merah Indonesia (PMI) mengimbau para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat untuk donor darah. Syarat menjadi donor plasma konvalesen menurut PMI :

  • Sudah sembuh dari Covid-19.
  • Sehat.
  • Bebas gejala selama 14 hari setelah sembuh.
  • Memperlihatkan hasil RT PCR negative 1 kali.
  • Berat badan 55 kg.
  • Berusia 18-60 tahun.
  • Disarankan laki-laki.

3. Mengurangi simpanan zat besi yang berbahaya dalam tubuh

mendonorkan darah secara teratur dapat menurunkan simpanan zat besi, menurut studi tahun 2013 dalam Journal of Blood Medicine Volume 4. Hal ini dapat mengurangi risiko serangan jantung karena kadar zat besi tubuh yang tinggi diyakini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Kelebihan zat besi dalam tubuh juga dapat menyebabkan hemokromatosis (HH). Dalam buku Keperawatan Medikal Bedah oleh Joyce M Black dan Jane Hokanson Hawks, hemokromatosis disebut penyakit kelebihan zat besi.

Penderita hemokromatosis mengalami kelainan metabolisme yang berakibat pada meningkatnya penyerapan zat besi. Seiring meningkatnya kadar zat besi, terjadi keracunan yang mengakibatkan kerusakan organ vital.

Keadaan tersebut dapat berkembang menjadi fatal bila menyebabkan kerusakan pada organ-organ yang bersangkutan, seperti hati, jantung, dan pankreas.

4. Mengurangi risiko serangan jantung

Menyumbangkan darah setidaknya setahun sekali dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 88 persen, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology

Hal tersebut terkait dengan zat besi dalam tubuh. Kadar zat besi yang tinggi dalam darah menyempitkan pembuluh darah Anda dan menciptakan lebih banyak risiko serangan jantung. Menghabiskan simpanan zat besi ekstra dengan mendonorkan darah memberi lebih banyak ruang bagi pembuluh darah Anda untuk bekerja.

5. Mengurangi risiko terkena kanker

Donor darah membantu menurunkan risiko kanker. Dengan mendonorkan darah, simpanan zat besi dalam tubuh tetap terjaga pada tingkat yang sehat. Penurunan kadar zat besi dalam tubuh dikaitkan dengan risiko kanker yang rendah. Hal itu didukung oleh sebuah penelitian dalam Journal of National Cancer Institute Volume 100 Issue 14.

6. Mengurangi stres

Donor darah memiliki manfaat bagi kesehatan emosional dan fisik Anda. Menurut sebuah laporan oleh Yayasan Kesehatan Mental Britania Raya, membantu orang lain dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional Anda.

Saat donor darah, tercipta hubungan antara sesama donor serta membangun ikatan dengan rekan kerja atau orang-orang di komunitas Anda sehingga memberikan manfaat nyata bagi kesehatan emosional Anda.

7. Meningkatkan produksi sel darah baru

Ketika darah diambil, tubuh donor segera mulai mengisi kembali darah yang hilang. Tubuh Anda akan mengganti volume darah (plasma) dalam waktu 48 jam menurut Gerstner Sloan Kettering Graduate School of Biomedical Sciences.

Dibutuhkan empat hingga delapan minggu bagi tubuh Anda untuk sepenuhnya mengganti sel darah merah yang Anda donorkan. Rata-rata orang dewasa memiliki delapan sampai 12 liter darah.

Penyumbang darah tidak akan merasakan perubahan fisik apapun terkait dengan darah yang disumbangkan. Oleh sebab itu, donor darah bermanfaat untuk membantu merangsang produksi sel darah baru. Proses ini membantu tubuh Anda tetap sehat dan bekerja lebih efisien.

8. Meningkatkan kebugaran

Mendonorkan darah secara rutin juga dapat meningkatkan kebugaran. Menurut University of California, San Diego, Anda dapat membakar sekitar 650 kalori per donor satu liter darah. Ketika Anda mendonorkan darah, tubuh Anda menggunakan energi untuk mensintesis protein baru, sel darah merah, dan komponen darah lainnya untuk menggantikan apa yang telah hilang.

Proses Donor Darah

Proses donasi dari mulai donor datang hingga selesai membutuhkan waktu sekitar satu jam. Sedangkan proses pengambilan darah sekitar 8-10 menit. Langkah-langkah dalam proses donor darahadalah:

  • Registrasi. Registrasi mencakup pemberian informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan nomor identifikasi donor Anda (jika ada).
  • Cek kesehatan. Anda akan menjawab beberapa pertanyaan seputar riwayat kesehatan dan diperiksa suhu, hemoglobin, tekanan darah, dan nadi Anda.
  • Pengambilan darah. Area di lengan Anda akan dibersihkan dan dimasukkan jarum steril untuk pengambilan darah. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 8-10 menit untuk satu liter darah. Jika Anda menyumbangkan trombosit, sel darah merah atau plasma dengan apheresis, pengumpulannya bisa memakan waktu hingga 2 jam.
  • Pemulihan. Setelah transfusi darah, Anda akan beristirahat sejenak untuk memulihkan dan memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan diri dengan penurunan volume darah. Setelah 10-15 menit Anda dapat meninggalkan tempat donasi dan melanjutkan aktivitas normal Anda sehari-hari.

Banyak manfaat donor darah yang didapatkan, meliputi kesehatan fisik dan mental. Jika Anda memutuskan untuk donor darah, pastikan untuk makan dan istirahat yang cukup sebelum donor darah.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...