Tergerus Harga Gas dan Kurs Rupiah, Laba PGN Anjlok 87,5%

Image title
7 September 2020, 21:44
pgn, gas, bumn, kinerja keuangan pgn, laba pgn, pandemi covid-19, harga gas
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
PT Perusahaan Gas Negara

Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sepanjang semester I-2020 turun hingga 87,56% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pandemi Covid-19 dan menurunnya harga minyak dan gas (migas) menjadi salah satu penyebab turunnya kinerja perusahaan.

Dalam laporan keuangan perseroan tercatat laba anak usaha PT Pertamina (Persero) ini US$ 6,72 juta, turun dari US$ 54,04 juta. Jika dikonversi ke rupiah dengan asumsi nilai tukar senilai Rp 14.773 per dolar amerika serikat, maka laba bersih PGN sepanjang enam bulan pertama tahun ini Rp 99,3 miliar saja. Sedangkan periode sama tahun lalu, labanya mencapai mencapai Rp 798,39 miliar.

Advertisement

Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban mengungkapkan kinerja keuangan perusahaannya sangat dipengaruhi oleh tiga kondisi perekonomian, yaitu "dampak pandemi Covid-19, turunnya harga migas dunia, dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS," kata Arie dalam siaran persnya, Senin (7/9).

Kondisi tersebut berpengaruh pada usaha PGN terutama sektor hulu yang tergantung pada pasar, harga minyak, gas, serta gas alam cair (LNG). Rendahnya harga minyak dan gas menyebabkan penurunan pendapatan sektor hulu, sedangkan biaya pengoperasian tidak serta merta mengikutinya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan PGN tercatat senilai US$ 1,46 miliar sepanjang semester I 2020, turun 17,89% secara tahunan dari US$ 1,78 miliar. Mayoritas pendapatan PGN berasal dari bisnis distribusi gas, baik kepada pihak berelasi maupun pihak ketiga, yakni senilai US$ 1,18 miliar atau turun 12,48% dari US$ 1,35 miliar.

Dari pendapatan distribusi gas tersebut, PGN memperoleh pendapatan mayoritas dari distribusi kepada industri dan komersial yang nilainya US$ 1,18 miliar. Sayangnya, pendapatan tersebut turun 11,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu US$ 1,34 miliar.

Penurunan distribusi dan transmisi gas disebabkan penurunan permintaan saat pemberlakuan PSBB beberapa waktu lalu. Hampir seluruh sektor pelanggan, khususnya di sektor komersial, industri seperti restoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan produsen baja terdampak dan menutup produksi karena pandemi Covid-19.

Selama Januari - Juni 2020, PGN tercatat menyalurkan gas bumi sebesar 2.016 BBTUD (miliar british thermal unit per hari). Dengan rincian, volume distribusi sebesar 811 BBTUD dan volume transmisi sebesar 1.294 BBTUD.

Bisnis PGN lainnya yang tercatat mengalami penurunan yaitu dari penjualan minyak dan gas.  Dari bisnis ini, PGN hanya mampu mengantongi US$ 101,85 juta. Pendapatan tersebut tercatat anjlok hingga 48,09% dibandingkan semester I 2019 yang mencapai US$ 196,2 juta.

Mengikuti pendapatan yang turun, beban pokok pendapatan hingga periode Juni 2020, tercatat mencapai US$ 1 miliar, lebih rendah 16,79% dibandingkan US$ 1,2 miliar. Sementara beban distribusi dan transmisi US$ 174,8 juta, hanya turun 4,2% dari semester I-2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement