Jadi Surviving Entity, BRIS Terima Peleburan Dua Bank Syariah BUMN
PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) bakal menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) dalam rencana merger bank-bank syariah milik pemerintah. Bank-bank syariah BUMN menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat (Conditional Merger Agreement).
Selain BRI Syariah, bank syariah BUMN yang menandatangani perjanjian yang dilakukan Senin (12/10) tersebut, yaitu PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. Nantinya, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah akan melebur ke BRIsyariah
Penggabungan akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari otoritas yang berwenang dan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dari masing-masing pihak. Berdasarkan keterbukaan informasi BRIsyariah (13/10), Bank Mandiri dan BNI akan menjadi pemegang saham BRIsyariah.
Dengan penandatanganan perjanjian tersebut, proses merger resmi dimulai. Hal ini menjadi tonggak awal lahirnya bank syariah nasional terbesar di Indonesia yang berpotensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perjanjian ini merupakan tonggak pertama untuk melakukan persiapan dan tinjauan-tinjauan mulai dilakukan untuk merealisasikan merger ini. "Tentu kita berharap bank syariah ini semakin mendekati satu tujuan ekonomi syariah yaitu keadilan untuk umat," kara Erick dalam video yang dikutip Selasa (13/10).
Menurutnya, sistem keadilan dan transparansi sudah membuat bank-bank syariah ini bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif. Meski begitu, Erick menilai saat ini bank syariah di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara Islam lainnya. "Karena itu kita harus bangkit," katanya.
Indonesia merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia. Erick menilai, sudah sepantasnya Indonesia punya bank syariah yang kuat agar menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. Langkah ini dipercaya mampu menegakkan ekonomi syariah di Indonesia dan memakmurkan masyarakat.
Direktur Utama BRI Syariah Ngatari mengaku siap mengemban amanah yang dititipkan pemerintah karena BRI Syariah sebagai satu-satunya bank umum syariah anak perusahaan BUMN yang tercatat di bursa. Ia mengatakan, rencana merger ini juga merupakan bagian dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) yang dicanangkan pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional.
"Kami berharap bank syariah yang lahir dari proses ini bisa menjadi salah satu mesin utama dalam menggerakkan roda ekonomi umat di Indonesia,” ujar Ngatari dalam rilis yang dikutip Selasa (13/10).
Ia memastikan, meski persiapan dan proses merger berlangsung, semua operasional di BRI Syariah masih berjalan normal dan layanan kepada nasabah pun bisa tetap dioptimalkan.