Titik Terang Vaksin Covid-19 dari Pfizer, IHSG Dibuka Meroket 2,11%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka meroket hingga 2,11% menyentuh level 5.469,07 pada perdagangan Selasa (10/11), setidaknya hingga pukul 09.10 WIB. Kenaikan ini sejalan dengan perkembangan vaksin Covid-19 oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai IHSG hari ini memiliki peluang menguat. Berdasarkan analisisnya, IHSG bergerak pada rentang level antara 5.317 hingga 5.394 pada hari ini.
Gerak IHSG hari ini masih dibayangi oleh sentimen positif berupa kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat mengalahkan petahana Donald Trump. Hal tersebut meneruskan penguatan indeks pada Senin (9/11) yang ditutup naik 0,38% di level 5.356.
Tidak hanya soal Biden, tapi Nico menilai IHSG mendapat angin positif dari perkembangan vaksin Covid-19 yang di kembangan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE. Dikatakan, vaksinnya dapat mencegah 90% infeksi dalam penelitian, dimana vaksin sudah diberikan ke puluhan ribu sukarelawan.
"Setelah Biden, vaksin akan mencoba memberikan kekuatan kedua bagi IHSG. Ini merupakan kemajuan yang sungguh menggembirakan sejauh ini terhadap harapan vaksin. Namun tetap hati-hati, karena ini akan menjadi momen yang tepat untuk profit taking (ambil untung)," kata Nico dalam risetnya Selasa (10/11).
Beberapa saham yang bisa diperhatikan oleh investor pasar saham pada perdagangan hari ini menurut analisis Nico, seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga mengatakan penguatan IHSG yang terjadi pada awal perdagangan hari ini sejalan dengan bursa di Wall Street Amerika Serikat. Seperti Dow Jones yang naik 2,95% dan S&P 500 juga ditutup meroket hingga 1,17% pada perdagangan semalam.
"Terdampak dari data uji coba Pfizer dan BioNTech yang menunjukkan vaksin Covid-19 produksi mereka lebih dari 90% efektif berpotensi mendorong IHSG 'mendarat kembali' di level 5.400 Selasa ini," kata Edwin.
Meski begitu, harga emas yang semalam turun hingga 4,41%, patut diwaspadai oleh investor karena bisa terjadi aksi jual pada saham-saham yang berbasis komoditas tersebut pada hari ini.
Berdasarkan analisisnya, pergerakan IHSG pada hari ini berada pada rentang level antara 5.319 hingga 5.405. Beberapa saham yang direkomendasikannya seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sementara, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG hari ini berpotensi bergerak melemah. Hasil analisisnya, support ada di rentang level antara 5.318 hingga 5.280. Sementara resistance ada di rentang 5.432 hingga 5.394.
Menurutnya, pergerakan rentan mengalami koreksi setelah kenaikan sepekan terakhir sehingga sudah memasuki area jenuh beli. Kejenuhan tersebut setelah tingginya optimisme karena kemenangan Joe Biden dalam Pilpres di Amerika Serikat.
"Sentimen negatif datang dari kekhawatiran akan Covid-19 di Eropa yang saat ini kembali menyebar. Sementara itu, dari dalam negeri masih minim sentimen," kata Dennies dalam risetnya..
Ada beberapa saham yang menurutnya bisa dipantau oleh investor pasar saham pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Astra International Tbk (ASII), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Investor Asing Mulai Masuk Pasar Modal lagi
Pada perdagangan awal ini, tercatat total ada 2,05 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 2,4 triliun. Ada 202 saham yang bergerak menguat, 81 saham yang turun, dan 163 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.
Catatan lain yaitu investor asing kembali membukukan pembelian saham dalam negeri, dimana nilai beli bersihnya mencapai Rp 458,32 miliar di pasar reguler hingga pukul 09.10 WIB. Sejauh ini, saham yang dibeli asing paling besar adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai bersih 207,6 miliar.
Saham bank lainnya juga diborong oleh asing, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibeli dengan nilai bersih Rp 158,6 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibeli Rp 114,4 miliar. Harga saham ketiga bank ini pun bergerak menguat, BBCA naik 2,31% di Rp 32.150 per saham, BBRI naik 2,71% di Rp 3.790 per saham, dan BMRI naik 4,07% di Rp 6.400 per saham.