- Kasus baru Covid-19 di Indonesia meningkat 14% pada pertengahan April, memasuki Ramadan.
- Muncul gelombang baru lonjakan kasus corona di sejumlah negara dunia.
- Pasokan vaksin Covid-19 dunia mulai terbatas, sementara penelitian vaksin di Indonesia belum selesai.
Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat 14,1% dalam sepekan terakhir. Padahal pekan sebelumnya penambahan kasus Covid-19 mengalami penurunan. Di tengah lonjakan kasus, program vaksinasi virus corona pun melambat karena pasokan dunia yang mulai terbatas.
Dalam sepekan terakhir, Indonesia menduduki peringkat ke-6 negara dengan jumlah kasus baru Covid-19 terbanyak di Asia. Pada periode 5-11 April, kasus Covid-19 sudah turun menjadi 32.740 kasus dibandingkan pekan sebelumnya. Namun, pada periode 12-18 April kembali naik menjadi 37.353 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menduga peningkatan kasus terjadi akibat adanya euforia vaksinasi di tengah masyarakat. Euforia ini membuat merosotnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Penambahan kasus positif dan kematian ini terjadi bisa karena dampak dari libur paskah 4 april lalu dan menurunnya kepatuhan protokol kesehatan yang mungkin terjadi karena euforia vaksinasi," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (20/4).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kekhawatiran kasus Covid-19 bisa melonjak lebih tinggi, jika masyarakat tidak lagi waspada. Padahal, pemerintah sedang berupaya keras memutus penularan virus dengan program vaksinasi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Dia tak ingin program vaksinasi Covid-19 yang sudah berjalan berakhir sia-sia karena masyarakat kurang waspada. Apalagi saat ini sejumlah negara di dunia tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19.
"Ini masyarakat sudah euforia, jadi sudah enggak waspada. Takutnya, nanti kita sudah capek PPKM dikombinasikan dengan vaksinasi, tapi bisa seperti Chile, India, kasusnya naik lagi," kata Budi, dalam Forum Diskusi Bersama Menkes, Minggu (18/4).
Program vaksinasi memang telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga pekan lalu, sudah 16,5 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.
Dalam dua pekan, program vaksinasi mampu menjangkau 6,5 juta orang. Menurutnya ini menjadikan Indonesia salah satu negara tercepat yang melakukan penyuntikan vaksin Covid-19, khususnya di negara yang tidak memproduksi vaksin sendiri.
Masalahnya, lonjakan kasus di banyak negara telah membuat pasokan vaksin terbatas. Pemerintah pun harus memperlambat laju vaksinasi. Program vaksinasi yang harapannya bisa menjangkau 15 juta dosis vaksin di bulan April, kemungkinan diturunkan menjadi 8-10 juta dosis.
Kekhawatiran lonjakan kasus baru di Indonesia juga dipengaruhi momen Ramadan dan Idul Fitri pada April hingga Mei. Tahun lalu, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat tinggi pada momen ini.
Selain itu mutasi varian baru virus corona E484K yang baru saja menghebohkan Jepang, ditemukan sudah masuk ke Indonesia. Varian baru virus ini dianggap kebal vaksin dan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat.