Pupuk Kaltim Siap Dominasi Pasar Asia Pasifik

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra
8 Juni 2022, 05:00
Pupuk Kaltim mencatat kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan. Ke depan, perusahaan optimistis mampu menguasai pasar pupuk global.
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/nz
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi (kiri), Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (dua kiri) dan Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji W. saat pencanangan Program Agro Solution tahun lalu. Ke depannya, Pupuk Kaltim optimistis mampu menguasai pasar global.
  • Berdiri di kawasan industri seluas 624 hektar, 13 pabrik PKT mampu memproduksi pupuk urea sebesar 3,43 juta ton/tahun, amonia sebesar 2,74 juta ton/tahun, dan NPK sebesar 300 ribu ton/tahun.
  • Pada kuartal I 2022, PKT berhasil membukukan laba bersih Rp 3,19 triliun, meningkat hampir empat kali lipat dibanding kuartal I 2021.
  • Keunggulan operasional, perluasan jangkauan pasar, serta diversifikasi usaha jadi strategi pertumbuhan PKT untuk membawa industri petrokimia domestik ke kancah global.

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memaksimalkan peranannya dalam mentransformasi industri petrokimia domestik. Dalam lima tahun ke depan, PKT optimistis bisa mendominasi pasar Asia Pasifik. Bermodalkan kapasitas produksi, ekosistem inovasi, sumber daya manusia (SDM), serta rekam kinerja positif selama 44 tahun, PKT siap melaju dan memimpin pusaran pasar global.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi yakin perusahaan dapat memanfaatkan prospek pasar petrokimia. Ia optimistis perseroan mampu menyediakan pupuk untuk kebutuhan pasar domestik maupun global. Hal itu diucapkannya saat berkunjung ke pabrik PKT di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (8/6).

“Tren permintaan kami prediksi terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi global yang akan meningkatkan suplai pangan. Tren tersebut juga tercermin dalam kinerja positif perusahaan, yang kami pertahankan di kuartal I tahun ini,” kata Rahmad.

Pada 2021, PKT menorehkan laba sebesar Rp 6,17 triliun, tertinggi dalam sejarah perusahaan. Kinerja positif itu dipertahankan di awal tahun ini. Pada kuartal I 2022, PKT mencatatkan laba Rp 3,19 triliun, meningkat hampir empat kali lipat dibanding posisi yang sama tahun lalu. Bahkan, dalam kurun waktu April 2022 saja, perolehan laba Pupuk Kaltim telah mencapai Rp 2 triliun.

Kinerja Pupuk Kaltim juga telah diakui dalam berbagai penghargaan. Di antaranya, The Most Trusted Companies pada ajang Indonesia Most Trusted Company 2021, dan peraih Peringkat Emas Proper Nasional untuk kelima kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021. “Tentunya kami sangat bangga atas berbagai capaian perusahaan ini,” ucap Rahmad.

Kinerja positif ini tidak lepas dari strategi pertumbuhan PKT. Strategi tersebut berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur. Kedua, keunggulan diversifikasi dengan pengembangan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia, serta energi terbarukan.

Ketiga, keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global. Ketiga strategi ini juga diterapkan perusahaan untuk meraih keseimbangan dalam tiga aspek yang disebut 3P, yakni SDM (people), bumi/lingkungan (planet) dan keuntungan (profit).

PKT memiliki 13 pabrik yang terdiri dari 5 pabrik amonia, 5 pabrik urea, 1 pabrik NPK Fused Granulation, 1 pabrik NPK Blending, dan pabrik 1 boiler batu bara dalam kawasan seluas 443 hektare di Kota Bontang.

Dengan kapasitas produksi 3,43 juta ton urea dan 2,74 juta ton amonia setiap tahun, PKT memegang posisi produsen urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sementara untuk produksi NPK (nitrogen, fosfor dan kalium), PKT memiliki kapasitas sebesar 300 ribu ton per tahun.

Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengatakan, untuk mempertahankan konsistensi produktivitas, pihaknya memperkuat sistem operasional dengan menanamkan kultur inovasi di lingkungan internal perusahaan. Hal itu salah satunya dilakukan dengan riset dan implementasi teknologi mutakhir demi efisiensi energi dan pemakaian bahan baku.

Hal tersebut terlihat pada proses revitalisasi unit amonia Pabrik-2 PKT, yang nantinya dapat menurunkan pemakaian gas bumi hingga 4 million british thermal units (mmbtu) per ton.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...