Mengenal Proyek 10 Metropolitan Baru yang Pengembangannya Dipercepat

Sorta Tobing
22 Juli 2020, 13:48
10 metropolitan baru, 10 kota baru, pendanaan 10 metropolitan baru, jokowi, kementerian pupr, bappenas
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah mempercepat pengembangan 10 kawasan metropolitan prioritas di Tanah Air.

Pemerintah mempercepat pengembangan 10 kawasan metropolitan prioritas di Tanah Air. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang menyusun perencanaan  kawasan tersebut

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono mengatakan targetnya dua pekan ke depan produk perencanaan untuk Kawasan Metropolitan Kedungsepur, Jawa Tengah, sudah selesai. “Penyusunan perencanaan sembilan kawasan lainnya juga harus cepat agar saat permintaan dokumen sudah tersedia,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7).

Percepatan ini selajan dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Pada masa pandemi Covid-19, semua pejabat harus memiliki perasaan krisis yang sama. Pola kerja tidak bisa biasa-biasa saja, harus luar biasa dan terobosan baru. “Selain itu, saya titip penyusunan perencanaan pengembangan 10 kawasan metropolitan harus betul-betul berkualitas,” ujar Jokowi.

Perencanaan itu termasuk program pembangunan jangka pendek dan panjang di 10 kawasan tersebut. Melansir dari Tempo.co, Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proyek ini dikebut untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,7%. "Ini diharapkan Pak Presiden jadi pengungkit perekonomian post-Covid-19," katanya.

10 metropolitan baru
10 metropolitan baru (Katadata)

Apa Itu Proyek Pembangunan 10 Metropolitan Baru?

Proyek ini muncul pada 2019. Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) ketika itu, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pembangunannya kota-kota tersebut sejalan dengan rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa.

Pemerintah berharap cara ini dapat mengurangi kesenjangan antara kawasan timur dan barat Indonesia. “Membangun ibu kota memang bukan satu-satunya solusi agar persebaran spasial negara kita membaik,” kata Bambang pada 16 Mei tahun lalu.

Grafik Databoks di bawah ini menunjukkan kontribusi produk domestik bruto atau PDB nasional masih didominasi oleh Pulau Jawa, sebesar 59%. Di bawahnya adalah Sumatera dengan kontribusi 21,32%.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun lalu pun menunjukkan, persebaran investasi Indonesia belum merata. Sepanjang Januari-September 2019, nilainya di Pulau Jawa sebesar Rp 330,2 triliun atau 54,9% dari total investasi.

Selain sebagai tujuan investasi, Pulau Jawa juga masih menjadi tempat banyak orang mencari pekerjaan. Karena itu, jumlah penduduknya pun paling besar dibandingkan pulau-pulau lainnya di Indonesia.

Berbagai skema pendanaan sedang disiapkan oleh Bappenas untuk mendanai proyek 10 metropolitan baru ini. Termasuk di dalamnya kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta hibah ke pemerintah daerah. Biaya untuk pengembangan empat kota, yaitu Palembang, Banjarmasin, Makassar, dan Denpasar, diperkirakan mencapai Rp 24,96 triliun.

Pemerintah juga akan mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$ 49,6 juta (hampir Rp 700 miliar) untuk mendanai penataan awal kota-kota tersebut. Program ini sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional atau RPJMN untuk lima tahun ke depan.

Tema 10 Kawasan Metropolitan Baru

Selain menentukan 10 wilayah yang akan dikembangkan menjadi kota, pemerintah juga menyiapkan tema-temanya. Berikut daftarnya:

  1. Mebidangro (Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Sedang, dan Kabupaten Karo) dengan tema urban and rural linkage.
  2. Patungraya Agung (Kota Palembang, Kabupaten Banyuasing, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir) dengan tema production and distribution hub.
  3. Jabodetabekpunjur (DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tengerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur) dengan tema smart and resilient.
  4. Cekungan Bandung (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi) dengan tema digital creative.
  5. Kedungsepur (Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kota Semarang, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan tema cultural and compact.
  6. Gerbangkeratosusila (Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan) dengan tema green mixed used.
  7. Banjar Bakula (Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut) dengan tema urban agriculture.
  8. Sarbagita (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan) dengan tema international torism.
  9. Mamminasata (Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar) dengan tema urban seafront.
  10. Bimindo (Kota Mando, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara) dengan tema fisheries industry.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...