Harga Emas Naik Tipis usai Pernyataan Gubernur The Fed
Harga emas naik tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (24/2). Kenaikannya dipicu pernyataan Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell semalam yang mengatakan pemulihan ekonomi masih tidak merata dan jauh dari usai.
Melansir dari Bloomberg, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Comex, New York, naik 0,14% menjadi US$ 1.808,5 per troy ons pada pukul 10.54 WIB. Sehari sebelumnya, emas turun tipis 0,14% ke level US$ 1.805,9 per troy ons.
Powell mengatakan perubahan kebijakan bank sentral AS membutuhkan lebih banyak waktu. Inflasi pun diperkirakan tidak akan naik ke tingkat yang mengganggu.
Ketakutan inflasi sempat meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena kenaikan tajam imbal hasil atau yield obligasi. Investor khawatir lonjakan harga akibat stimulus The Fed dapat memaksa bank sentral menaikkan biaya pinjaman jangka pendek.
Pernyataan Powell menjadi sinyal situasi yang terjadi sekarang di AS belum membahayakan. “Itulah mengapa emas hanya bergerak sedikit, cerminan dolar AS yang sedikit lebih tinggi,” ucap analis OANDA Craig Erlam, dikutip dari Reuters.
Indeks dolar merangkak naik 0,2%, sedikit menjauh dari level terendahnya dalam enam minggu. Kondisi ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang di luar greenback.
Harga logam mulia diprediksi tidak akan melaju naik. “Pasar masih menunggu lonjakan nyata dalam hal inflasi atau The Fed berbicara tentang pengendalian kurva imbal hasil,” ujar analis IG Market Kyle Rodda.
Kenaikan imbal hasil obligasi telah membuat emas memiliki daya tarik tinggi karena dapat menjadi alat lindung nilai inflasi. Harganya sempat melonjak 1,7% pada awal pekan ini ketika prospke peningkatan inflasi AS mendorong investor menuju aset safe haven.
Untuk harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tidak berubah dibandingkan kemarin. Harga belinya di level Rp 938 ribu per gram. Sedangkan harga harga jualnya Rp 818 ribu per gram.
Harga Miyak Turun
Harga minyak turun karena persediaan minyak mentah AS naik pekan lalu. Musim dingin ekstrem yang melanda bagian selatan negara itu membuat operasional kilang terpaksa ditutup.
Stok minyak mentah naik 1 juta barel dalam sepekan menurut laporan Institut Petroleum Amerika (API). Produksi minyak juga tuun 2,2 juta barel per hari.
Bloomberg mencatat minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,83% menjadi US$ 61,16 per barel. Lalu, minyak Brent turun 0,47% mejnadi US$ 65,06 per barel.
Investor sedang menunggu data aktual persedian minyak negara itu. “Pertanyaan utamanya adalah seberapa cepat pemulihan pasokan minyak AS,” kata analis Commonwealth Bank Vivek Dhar.
Penurunan harga ini menjadi jeda usai reli panjang minyak mentah dalam beberapa pekan terakhir. Angkanya menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan terakhir.