Tentang Actemra, Obat Terapi Pasien Covid-19 yang Diimpor dari Swiss

Sorta Tobing
19 Juli 2021, 15:12
actemra, obat covid-19, obat virusu corona, covid-19, swiss, who
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap melakukan tes usap pada pasien Covid-19 yang menunggu di pelataran untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, (23/6).

Pemerintah akan mendatangkan beberapa obat baru untuk menangani pasien Covid-19. Salah satunya adalah Actemra.

Obat tersebut telah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk mengobati pasien virus corona. “Kami menyadari, ada obat-obat impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Sabtu (17/7).

Ia menyebut, Actemra menjadi salah satu obat terapi Covid-19 yang saat ini sulit didapat karena permintaannya tinggi di seluruh dunia. Untuk mendatangkannya, pemerintah sudah melakukan komunikasi langsung dengan produsennya, yaitu perusahaan farmasi asal Swiss, Roche.

Pemerintah juga berusaha untuk mendapatkan obat sejenis dengan merk lain seperti Gammaraas, dari Tiongkok. Atau Remdesivir yang diimpor dari India, Pakistan, dan Negeri Panda.

Sebagai informasi, pasokan obat-obatan untuk perawatan pasien virus corona sedang pemerintah tambah secara bertambah. Ada delapan jenis obat yang akan ditambah suplainya hingga akhir Juli 2021, seperti terlihat pada grafik Databoks berikut ini

Remdesivir, iv immunoglobulin (IVIg), serta tocilizumab (Actemra) menjadi obat perawatan Covid-19 yang banyak dicari. Kebutuhan Remdesivir diperkirakan sebanyak 1,65 juta paket, IVIg sebanyak 1,2 juta paket, dan tocilizumab sebanyak 60.162 paket.

Pemerintah hanya dapat memasok remdesivir, IVIg, dan tocilizumab di bawah jumlah permintaan hingga akhir Juli 2021. Sebab ketiganya harus diimpor dari sejumlah negara, seperti Tiongkok, India, dan Bangladesh.

Apa Itu Actemra?

Actemra adalah merk obat yang mengandung tocilizumab. Funsinya adalah sebagai obat anti-inflamasi intravena yang digunakan untuk penyakit autoimun yang menyerang persendian atau disebut dengan rheumatoid arthritis.

Kini, Actemra telah terbukti dapat mengurangi risiko kematian bagi pasien Covid-19 dengan gejala yang parah. Obat ini dapat digunakan untuk pasien gejala berat bagi dewasa dan pasien anak usia dua tahun ke atas. 

Pasien biasanya telah menerima kortikosteroid sistemik dan memerlukan oksigen tambahan, ventilasi mekanis non-invasif atau invasif, atau oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO). 

Kortikosteroid, melansir AloDokter, adalah obat yang untuk menambah hormon steroid dan meredakan peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.

Ketersediaan Kamar RSUD Menipis
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19.  (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.)

Apa Khasiat Tocilizumab untuk Pasien Covid-19?

Melansir dari situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, tocilizumab ketika diberikan dengan kortikosteroid, memberikan angka kematian yang paling rendah bagi pasien Covid-19 yang menderita gejala yang parah. 

Dalam uji klinis pasien rawat inap, penggunaan Actemra secara rutin, termasuk terapi kortikosteroid, terbukti mengurangi risiko kematian.Risiko pasien yang dipasang ventilator atau meninggal selama 28 hari masa tindak lanjut juga menurun. 

“Meskipun vaksin telah berhasil mengurangi jumlah pasien yang memerlukan rawat inap, namun memberikan terapi tambahan bagi mereka yang dirawat di rumah sakit merupakan langkah Penting memerangi pandemi corona,” kata Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA Patrizia Cavazzoni pada 24 Juni 2021. 

Dalam kasus Covid-19, sistem kekebalan tubuh dapat menjadi hiperaktif, yang dapat membuat kondisi pasien memburuk. Actemra tidak langsung menargetkan SARS-CoV-2. Obat ini adalah antibodi monoklonal yang mengurangi peradangan dengan memblokir resptor interleukin-6.

Ada pula penelitian awal yang mengevaluasi penggunaan obat tocilizumab untuk pengobatan Covid-19. Hasil pengujian awal menunjukkan, pasien yang menerima obat tersebut cenderung dapat bertahan dibandingkan dengan pasien yang tidak menerimanya. 

Penelitian yang dilakukan oleh RECOVERY dan REMAP-CAP tersebut masih belum mengetahui dengan pasti keuntungan tocilizumab dibandingkan dengan obat sejenis yang lainnya. Penelitian ini juga memberikan rasio penggunaan tocilizumab 99,75% lebih baik daripada pasien yang tidak menggunakan obat tersebut.

Professor Anthony Gordon, dari Imperial College London, yang juga terlibat dalam penelitian mengatakan, temuan awal itu menunjukan pengobatan tunggal dengan obat modulasi kekebalan dapat secara signifikan meningkatkan hasil untuk pasien Covid-19. “Kami berharap temuan ini akan memungkinkan tim perawatan di seluruh dunia untuk meningkatkan kemungkinan hidup  pasien Covid-19 dengan gejala yang parah,” ucapnya.

Apa Kontraindikasi Actemra?

Kontraindikasi obat Actemra yang mengandung tocilizumab adalah kondisi hipersensitivitas. Obat ini dapat menimbulkan reaksi anafilaksi alias reaksi alergi parah yang mengacam nyawa.

Pertimbangan sebelum memulai terapi tocilizumab adalah infeksi aktif yang bersifat berat, seperti sepsis, abses, hepatitis B dan tuberkulosis aktif. Selain itu, perlu juga pertimbangan khusus pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat, gangguan fungsi hepar, serta kadar neutrofil dan trombosit yang abnormal.

Hampir semua negara di dunia sudah mulai menggunakan obat ini untuk pasien Covid-19 terutama setelah WHO mengeluarkan rekomendasinya atas obat ini. Walaupun begitu obat Actemra dikhawatirkan tidak akan tersedia bagi semua orang karena harganya yang sangat tinggi.

Penyumbang bahan: Dhia Al Fajr (magang)

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...