Dirut Pertamina: Kebakaran Tangki Kilang Cilacap Berhasil Dipadamkan
Tangki di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, yang terbakar pada pukul 19.10 WIB semalam, Sabtu (14/11), sudah padam. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pemadaman pertama terjadi pada pukul 23.05 WIB.
“Sebenarnya sudah dapat dipadamkan, tapi foam terbuka sehingga kembali terjadi kebakaran,” katanya saat melakukan konferensi pers virtual, pagi tadi.
Api akhirnya padam kembali pada pukul 07.45 WIB. Nicke mengatakan, insiden ini tidak mengganggu distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.
Produksi BBM di kilang tersebut itu pun tidak terganggu. "Dengan terbakarnya satu tangki dari 228 tangki yang ada di Cilacap, kilang tetap beroperasi jadi tidak ada shutdown,” ucapnya.
CEO Subholding Refining and Petrochemical (PT Kilang Pertamina Internasional) Joko Priyono menyebut, api di Tangki 36 T-102 telah padam total. “Dan dinyatakan aman pada pukul 09.15 WIB," katanya.
Beberapa strategi yang perusahaan lakukan untuk pemadaman adalah penyekatan tangki yang terbakar, transfer muatan ke tangki lain, dan pendinginan terhadap Tangki 36 T-101 dan T-103 yang berada di sekitar T-102.
Pertamina kini melakukan upaya penanganan lingkungan pascakebakaran. Sebagai informasi, Tangki 36 T-02 berisi komponen Pertalite.
Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water springkel, dan truk pemadam agar api tak menyebar ke tangki-tangki lain.
Sedangkan upaya pemadaman secara offensive dilakukan dengan mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina.
Perseroan juga melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk pengamanan kondisi di lokasi sekitar area kejadian.
Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir. “Selang beberapa menit (usai kebakaran), aliran listrik pada sehingga kondisinya gelap gulita,” kata Andi (40 tahun), warga Kelurahan Donan, Kabupaten Cilacap, kepada Antara.
Beberapa warga yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi kebakaran memilih untuk mengungsi. Jumlahnya mencapai 80 orang, yang berada di Aula Kelurahan Lomanis sebanyak 50 orang dan Masjid Baitul Munir sebanyak 30 orang.
Pengungsian tersebut tidak berlangsung lama. Warga kembali ke rumah masing-masing pada pukul 23.12 WIB.