Harga LNG di Asia Turun Imbas Cina Tahan Pembelian

Sorta Tobing
5 Desember 2021, 12:08
LNG, Cina, Tiongkok, migas
123RF.com/Artinun Prekmoung
Ilustrasi kilang gas alam cair atau LNG.

Harga gas alam cair atau LNG di pasar Asia turun pada pekan ini, padahal negara-negara bagian utara telah masuk musim dingin. Penyebabnya, Cina tidak melakukan pemesanan dan pasokan gas dari Rusia ke Jerman telah mengalir dengan lancar. 

Penurunan harga ini dinilai tetap terkendali karena Australia melakukan pemadaman pada kilang gasnya. Harga rata-rata LNG untuk pengiriman Januari ke Asia Timur Laut, mengutip dari Reuters, turun US$ 1,50 menjadi US$ 34,60 per juta British Thermal Unit (mmBTU). 

Tiongkok menahan diri melakukan pembelian di pasar spot karena harga telah melonjak naik dan persediaannya telah cukup. S&P Global menuliskan, kontrak LNG jangka panjang antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah memicu rekor harganya ke titik tertinggi.

Kesepakatan itu terjadi di tengah meningkatnya kerja sama antara Beijing dan Washington, terutama pada isu perdagangan, iklim, dan energi. Delapan perusahaan Cina pada tahun ini telah menandantangani hampir selusin kontrak jangka panjang dengan pemasok luar negeri.

Volume kesepakatan itu mencapai hampir 25 juta metrik ton per tahun. Angkanya sekitar sepertiga dari impor LNG tahunan negara tersebut. Kondisi ini menguatkan Cina sebagai importir LNG terbesar di dunia, melampaui Jepang. 

Lebih dari 40% dari impor LNG Cina tersebut berasal dari AS. "Kenaikan baru-baru ini dalam kontrak jangka panjang Tiongkok kemungkinan didorong oleh peningkatan mendasar dalam permintaan gas alam,” kata Jeff Moore, Manajer dan Analisis LNG Asia di S&P Global Platts.

Hal tersebut juga sesuai dengan arah transisi energi jangka panjang Negeri Panda. Platts Analytics memperkirakan sekitar 70% kontrak jangka panjang Tiongkok telah terpenuhi pada tahun 2021. Jumlah ini akan sedikit berkembang di tahun berikutnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...