Soal Tesla, Asosiasi Nikel Akui Tambangnya Belum Ramah Lingkungan

Image title
4 Maret 2021, 14:13
nikel, tesla, baterai listrik, mobil listrik, lingkungan
Katadata
Ilustrasi.

Pemerintah masih bernegosiasi dengan Tesla untuk masuk ke bisnis baterai. Salah satu syarat mutlak yang produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu ajukan adalah penambangan nikelnya harus memperhatikan lingkungan. Nikel merupakan bahan baku utama pembuatan baterai lithium-ion. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey mengatakan proses penambangan barang tambang itu memang harus diperbaiki. Masih banyak perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, tapi tidak mengutamakan perbaikan lingkungan

Advertisement

Praktik-praktik penambangan yang benar dan berkelanjutan masih minim di lapangan. “Setelah melakukan kegiatan produksi, banyak lahan ditinggalkan begitu saja, tidak melakukan reklamasi, dengan dalih sudah membayar jaminan reklamasi,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (4/3).

Apabila dilihat dari citra satelit, area-area pertambangan banyak yang tak lagi hijau. Hal ini sangat merusak lingkungan. Padahal, Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. 

Kondisi seperti itu tidak hanya di hulu, tapi hilir juga. Beberapa pabrik pemurnian atau smelter pun tidak memperhatikan lingkungan sekitar. “Kalau diperiksa, banyak smelter yang infrastrukturnya rusak,” katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement