Profil Golo Mori, Desa di Manggarai Barat Jadi Lokasi KTT ASEAN
Pemerintah telah membangun infrastruktur untuk menyulap Desa Golo Mori di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menjadi pusat pertemuan dan pameran kelas dunia. Sebagai langkah awal, desa ini menjadi salah satu lokasi pertemuan organisasi negara-negara Asia Tenggara alias ASEAN.
Golo Mori akan menjadi tempat retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 yang akan berlangsung antara 9 dan 11 Mei 2023. Lokasi utama dari forum kebijakan tertinggi ASEAN ini adalah kelurahan tentangganya, yaitu Labuan Bajo.
Presiden Joko Widodo telah meresmikan jalan sepanjang 25 kilometer yang menghubungkan Golo Mori dan Labuan Bajo. Jalan yang menghabiskan anggaran Rp 481 miliar ini menghemat waktu tempuh antara kedua keluarahan itu menjadi hanya 30 menit dari sebelumnya tiga jam.
“Ini akan memperbaiki konektivitas dalam rangka kita mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan jalan tersebut pada 14 Maret 2023.
Profil Desa Golo Mori
KTT ASEAN telah mendorong perhatian publik ke desa seluas 11.946 hektar itu. Desa dengan penduduk 2.002 jiwa ini sebelumnya merupakan sebuah daerah pelosok. Terletak di Kecamatan Komodo, posisinya masih minim akses berbagai sarana dan prasarana umum.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tidak ada rumah sakit, puskesmas, dan apotek di Golo Mori hingga 2019. Akses ke rumah sakit, rumah sakit bersalin, dan poliklinik atau balai pengobatan terdekat dianggap “sangat sulit” oleh BPS. Menjangkau apotek terdekat juga dinilai “sangat sulit.”
Berdasarkan data BPS, Golo Mori mencatat jumlah bukan pengguna listrik terbanyak di 169 keluarga pada 2019. Kemudian disusul oleh Papa Garang dengan 150 keluarga, Warloka dengan 147 keluarga, Komodo dengan 120 keluarga, dan Tiwu Nampar dengan 114 keluarga.
Di antara 300 keluarga yang menggunakan listrik sebagai sumber energi untuk penerangan rumahnya, tidak ada keluarga yang menjadi pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada 2019.
Menurut BPS, tidak ada menara telekomunikasi (BTS) di Golo Mori dan hanya ada satu operator layanan komunikasi yang menjangkau desa ini. Karena itu, kesimpulannya “tidak ada sinyal” di sebagian besar wilayah desa tersebut.
Di kelurahan tetangga Labuan Bajo, BPS mencatat terdapat empat menara telekomunikasi dan tiga operator layanan komunikasi.
Kegiatan ekonomi di Golo Mori juga masih terkonsentrasi di sektor pertanian dan perikanan. Kira-kira 20,4% populasi kerbau di Kecamatan Komodo hidup di desa tersebut. Namun, berbeda dengan kebanyakan desa di kecamatan ini, tidak ada populasi babi di Golo Mori.
BPS mencatat pada 2019, hanya ada satu hotel di Golo Mori. Dari 133 hotel yang tersebar di kecamatan Komodo, mayoritas berdiri di desa tetangga Labuan Bajo.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData