BI Pantau Kebutuhan Pembiayaan Naik, Korporasi Mulai Berani Investasi

Agatha Olivia Victoria
18 Juni 2021, 18:26
bi, pembiayaan korporasi, bank indonesia,
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pembiayaan korporasi pada Mei 2021 terindikasi meningkat.

Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia melaporkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Mei 2021 terindikasi meningkat. Peningkatan kebutuhan tersebut antara lain digunakan untuk berinvestasi.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan indikasi peningkatan tercermin dari pertumbuhan saldo bersih tertimbang (SBT) kebutuhan pembiayaan korporasi sebesar 16,1%. "Tetap positif meski lebih rendah dibandingkan dengan SBT sebesar 24,8% pada April 2021," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (18/6).

Sejumlah sektor yang mengalami peningkatan kebutuhan pembiayaan antara lain perdagangan, reparasi mobil dan motor, pertambangan, dan jasa kesehatan. Pembiayaan terutama untuk mendukung aktivitas operasional (71,8%), membayar kewajiban yang jatuh tempo (27,4%), mendukung pemulihan pasca-new normal (25,8%), dan investasi (11,3%).

Sedangkan sektor yang mengalami perlambatan kebutuhan pembiayaan adalah pertanian, informasi dan komunikasi, industri pengolahan, pengadaan listrik, dan konstruksi.

Survei ini juga menunjukkan kebutuhan pembiayaan yang meningkat dipenuhi dari dana sendiri sebesar 62,9%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 57,7 %. Untuk pangsa pinjaman perbankan dalam negeri sedikit menurun, dari 10,2% pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 8,19%.

Secara umum, preferensi pelaku usaha yang memilih menggunakan dana sendiri terutama didasarkan pada alasan kemudahan dan kecepatan memperoleh dana (68,8%), optimalisasi fasilitas eksisting (12,5%), dan biaya suku bunga yang lebih murah (8,3 %).

Untuk tiga bulan yang akan datang (Agustus 2021), survei memperkirakan kebutuhan pembiayaan korporasi juga akan meningkat meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari SBT sebesar 24,1%, lebih rendah dari 27,3% pada bulan sebelumnya.

Beberapa sektor dengan peningkatan pembiayaan terbesar adalah pertambangan, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa perusahaan, dan jasa kesehatan. Beberapa sektor yang tercatat menyampaikan kebutuhan pembiayaan yang lebih rendah antara lain, sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.

Responden menyampaikan peningkatan kebutuhan pembiayaan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional (83,2%), membayar kewajiban jatuh tempo (29,6%), dan mendukung pemulihan permintaan domestik pasca penerapan new normal (23,2%).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...