• Sejauh ini gejala orang yang terinfeksi Omicron ringan dan penyembuhannya bisa ditangani di rumah.
  • Berkaca dari penularan varian Delta, pemerintah sebaiknya melakukan langkah antisipasi.
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pemulihan ekonomi dalam negeri dapat terus terakselerasi.

Pengetatan aktivitas masyarakat mulai berlangsung. Per hari ini, Selasa (30/11), DKI Jakarta dan beberapa daerah di Jawa-Bali kembali masuk pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2

Keputusan ini bukan hanya untuk mengantisipasi kenaikan kasus virus corona saat liburan Natal dan Tahun Baru alias Nataru. Pemerintah juga mewaspadai masuknya varian Covid-19 baru, bernama Omicron

Varian yang terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan itu sudah masuk ke Hong Kong sebanyak tiga kasus. Lalu, Australia juga mencatat dua kasus. Semua pasien berasal dari luar negeri. Bahkan pasien di Negeri Kanguru sempat melakukan transit di Singapura.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Omicron sebagai varian yang perlu diwaspadai. Namun, belum jelas apakah varian ini lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya. Tidak terang juga soal apakah jenis terbaru ini menyebabkan gejala yang lebih berat.

Data awal menunjukkan ada kenaikan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Afrika Selatan. Namun, angkanya belum spesifik menyangkut infeksi Omicron.

Sejauh ini gejala orang yang terinfeksi Omicron ringan dan penyembuhannya bisa ditangani di rumah. Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dokter Angelique Coetze mengatakan kepada Reuters, tidak seperti varian Delta, para pasien tidak melaporkan kehilangan penciuman atau rasa. Tingkat saturasi oksigennya juga tidak anjlok.

WHO memperingatkan, virus tersebut akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko global sangat tinggi. “Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampaknya," tulisnya kemarin. 

Hingga saat ini, tidak ada laporan kematian terkait varian Omicron. Namun, penemuan kasusnya membuat banyak negara meningkatkan kewaspadaan. Jepang telah memberlakukan larangan warga asing masuk ke negaranya sejak kemarin.

Di hari yang sama, Negeri Sakura mengonfirmasi kasus pertama varian tersebut. Seorang diplomat asal Namibia berusia 30-an terbukti positif virus corona di Bandar Udara Narita, Tokyo. 

Pemerintah setempat lalu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari pengujian tersebut ditemukan virus B.1.1.529 alias Omicron.

Australia telah menangguhkan keputusan membuka pintu masuk kedatangan internasional. Norwegia menambah masa isolasi orang-orang yang terinfeksi, meskipun negara ini belum menemukan varian tersebut.

Satu kasus Omicron ditemukan di Kanada. Negara tetangganya, yaitu Amerika Serikat, lalu memberlakukan larangan perjalanan di delapan negara Afrika bagian Selatan.  

Presiden AS Joe Biden menyebut Omicron mengkhawatirkan, tapi bukan membuat panik. Karena itu tidak perlu melakukan lockdown, asal masyarakat melaksanakan vaksinasi dan memakai masker. 

Badan kesehatan Belanda menyebut ada 13 kasus varian baru tersebut di negaranya. Para pasien berasal dari dua penerbangan berbeda yang tiba di Amsterdam dari Afrika Selatan pada Jumat lalu. 

Negeri Kincir Angin telah melakukan pengujian lebih dari 600 penumpang di kedua penerbangan tersebut. Hasilnya, 61 orang dinyatakan positif. “Ini mungkin seperti puncak gunung es,” kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge.

HEALTH-CORONAVIRUS/SAFRICA
Pandemi corona di Afrika Selatan. (ANTARA FOTO/REUTERS/Siphiwe Sibeko/HP/dj)

Mewaspadai Gelombang Ketiga 

Varian Omicron teridentifikasi pertama kali di Afrika Selatan dan menyebar dengan cepat setelahnya. Spesimennya diambil pada 9 November 2021 dengan status variant of under investigation. Tak lama, pada 24 November, WHO langsung meningkatkan status varian ini menjadi variant of concern.

“Kenapa varian Omicron ini menjadi variant of concern sangat cepat? Karena mutasi-mutasi yang berbahaya dari sebelum ada di sini,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu. 

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyebut Omicron punya waktu yang lebih cepat untuk menginfeksi dari satu orang ke orang lain. Untuk varian Delta perlu sekitar tiga bulan untuk mendominasi 50% sebagai varian yang bersirkulasi di satu tempat atau wilayah. 

“Tapi untuk Omicron hanya perlu tiga menit. Ini saja sudah menjadi perbandingan bagaimana lebih efektif dan efisiennya Omicron dalam menularkan,” kata Dicky kepada Katadata.co.id, kemarin.

Seperti varian Covid-19 yang lainnya, populasi yang paling rentan adalah kelompok lansia, kelompok masyarakat yang belum divaksin, atau bahkan belum terinfeksi. 

Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, masyarakat agar tetap tenang, asalkan sudah mendapatkan vaksinasi. “Kalau ada yang sudah vaksin kemudian terinfeksi dan meninggal, mungkin ada komorbid atau lanjut usia,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora, Antara
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement