• Upaya memoles citra calon presiden jelang Pilpres 2024 di media sosial sudah makin panas
  • Unggahan Prabowo Subianto di media sosial dinilai lebih baik daripada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
  • Yang unggul di media sosial berpotensi menggaet pemilih generasi Z.

Di tengah perhelatan SEA Games pada Mei lalu, calon presiden Prabowo Subianto mengunggah foto dirinya di media sosial. Tidak ada yang spesial, hanya foto Prabowo tersenyum menggunakan sweter putih berlogo Gerindra. Lengkap dengan takarir alias caption “Semangat Pemuda-Pemudi Indonesia!!! Harumkan nama Bangsa!”

Sekilas, foto Menteri Pertahanan yang tengah tersenyum ini tidak menimbulkan pesan implisit. Di kolom komentar, pengguna Instagram terpantau mengomentari keputusan Prabowo untuk maju ketiga kalinya sebagai calon presiden Indonesia. Ada juga yang mengomentari wajah Prabowo yang terlihat masih muda dan imut.

Komentar lebih unik muncul di Twitter. Seorang pengguna mengutip cuitan foto itu dengan mempertanyakan apa kesalahan yang pernah Prabowo lakukan. Sebab, menurut si pencuit, unggahan itu membuatnya dapat memaafkan perbuatan masa lampau Prabowo. 

Like, you’re just glowing standing right there, Sir. Cheering the Indo youth,” cuit pengguna @youngindokid. Per Rabu (31/5), akun serta cuitan itu sudah tidak ada lagi di Twitter. 

Cuitan itu bisa saja dianggap sebagai sarkasme atau candaan. Namun, dampaknya tetap menimbulkan pembicaraan yang ramai di Twitter. Banyak pengguna mengungkit tuduhan kejahatan yang dilakukan Prabowo pada era reformasi 1998 lalu. 

Tim Mawar dari Kopassus disebut-sebut menculik berbagai aktivis. Prabowo selaku Danjen Kopassus kala itu adalah komandannya. Namun demikian, masih belum ada pengadilan yang membuktikan kejahatan ini hingga sekarang. 

Kekhawatiran pengguna Twitter ini bukannya tidak beralasan. Berkaca pada pemilu Filipina pada 2022, kemenangan Ferdinand “Bongbong” Marcos Junior sebagai presiden mengejutkan banyak pihak. Dinasti Marcos sebelumnya telah digulingkan dalam demonstrasi besar pada 1986 atas tuduhan korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, hingga kepemimpinan yang diktator selama dua dekade.  

Para pemilih di negara itu terbuai dengan narasi kubu pro-Marcos, terutama di TikTok. Pada platfrom media sosial ini, video-video tentang masa keemasan kepemimpinan Marcos terus berseliweran. Banyak media internasional menyebut pemilihan presiden di Filipina menjadi contoh TikTok sebagai alat propaganda yang ampuh.

“Apalagi pemilih di Pemilu 2024 ini kebanyakan Generasi Z yang tentu sangat melek dengan media sosial,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin pada Katadata.co.id, Rabu (31/5). “Jadi saya melihat ini adalah instrumen yang cocok untuk membangun pencitraan dan elektabilitas calon presiden atau partai.” 

Penduduk yang masuk dalam kategori Generasi Z atau Gen Z adalah mereka yang lahir pada 1997 hingga 2017. Dalam catatan Badan Pusat Statistik, sebanyak 68,6 juta jiwa Gen Z di Indonesia per Desember 2021.

Angka itu setara dengan 27,94% dari total penduduk Indonesia. Melansir BBC, generasi ini lahir di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Karena itu, mereka tidak pernah mengenal kehidupan tanpa teknologi dan sudah akrab dengan teknologi. 

Survey Elektabilitas Calon Presiden Pemilu 2024
Para calon presiden (kiri-kanan): Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Katadata)

Siapa Unggul di Media Sosial?

Upaya memoles citra calon presiden jelang Pilpres 2024 di media sosial sudah makin panas. Analis senior Drone Emprit, Yan Kurniawan, mengatakan bila pada Pemilu 2019 lalu Instagram masih menjadi media sosial utama yang dipakai anak muda, maka tahun ini beralih ke TikTok. 

Tolok ukur pengaruh satu tokoh di media sosial adalah jumlah likes dari penontonnya serta jumlah pengikut akun media sosial. Bila membandingkan akun Instagram tiga calon presiden, Anies Baswedan lebih dulu memiliki akun, yakni sejak September 2013. Sedangkan Prabowo Subianto pada Agustus 2015 dan Ganjar Pranowo pada Oktober 2015. 

(Baca juga: Efektifkah TikTok Merebut Suara Pemilih Muda di Pemilu 2024?)

Dengan usia akun yang terpaut dua tahun, jumlah pengikut alias followers Instagram Anies tidak lebih unggul. Akun @aniesbaswedan punya pengikut 5,9 juta, hanya sedikit lebih banyak dari pengikut @ganjar_pranowo di angka 5,6 juta. Begitupun Prabowo dengan pengikut 5,3 juta, per Rabu (31/5).

Uniknya, Prabowo justru tampil ‘minimalis’ di Instagram dengan unggahan tidak menyentuh angka seribu. Total unggahannya hanya 796. Sedangkan Ganjar Pranowo terlihat lebih aktif dengan 7 ribuan unggahan dan Anies di angka 4.430 unggahan. 

Yan menyebut ada dua aspek lain yang bisa mengukur keberhasilan branding seseorang di media sosial: popularitas dan favorabilitas. Popularitas mengukur seberapa banyak tokoh itu diperbincangkan di dunia maya. Sedangkan favorabilitas mengukur tingkat kesukaan masyarakat terhadap tokoh. 

“Di bulan-bulan sebelumnya, biasanya Anies yang populer, tapi percakapan negatif. Beda dengan Prabowo, dia tidak terlalu besar pola pembicaraannya, tapi sentimennya positif,” kata Yan.

TikTok, sebagai salah satu sosial media yang digandrungi Gen Z masih belum digunakan maksimal oleh ketiga calon presiden. Hanya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang memiliki akun TikTok resmi. Gubernur Jawa Tengah itu punya total 5,7 juta pengikut dan memperoleh like sebanyak 140,5 juta per 31 Mei. Lalu, Anies, mantan gubernur DKI Jakarta, baru memiliki 20,7 ribu pengikut dan mendulang 238,6 ribu like.

Bukan hanya unggul di sisi popularitas, Yan menilai tim Ganjar mampu mendongkrak favorabilitas lelaki berambut putih itu. Bila sekilas mencari konten Anies Baswedan di TikTok, mayoritas unggahan dari pengguna TikTok bernada negatif, beda dengan Ganjar dan Prabowo.

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Prabowo unggul daripada dua lawannya. Para pemilih Prabowo didominasi oleh kelompok usia usia 17-26 alias Gen Z.

Tercatat, rerata elektabilitas Prabowo sebesar 24,5%, disusul oleh Ganjar sebesar 22,8%, dan Anies Baswedan 13,6%.

Gen Z menyumbang sebagian besar elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut. Dukungan dari generasi tersebut menguntungkan bagi Prabowo yang cenderung belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya, khususnya generasi baby boomers.

Polesan Para Capres di Media Sosial

Dominique Nicky Fahrizal dari Centre of Strategic and International Studies (CSIS) melihat tiga calon presiden sudah menemukan niche terkait arah konten di Instagram. Ganjar Pranowo kerap memposisikan diri sebagai pemimpin yang merakyat.

Pilihan tersebut untuk menyatukan visi dari partai pengusungnya, PDIP, yang dekat dengan wong cilik. Anies Baswedan lebih menunjukkan diri ingin naik tingkat, dari seorang gubernur menjadi calon presiden. 

“Untuk pesan politik, lebih banyak disampaikan oleh Anies. Sayangnya, konten Anies benar-benar campursari, seperti menghadiri sarasehan, pertemuan kader, acara kebudayaan, bahkan kegiatan pribadi,” kata Nicky melalui sambungan pada Rabu pekan lalu.

Hal berbeda ia lihat ada di Instagram Prabowo Subianto. Pengelolaannya jauh lebih baik. Pengambilan fotonya dilakukan dengan baik, dikurasi, lengkap dengan takarir alias caption yang menginspirasi. Bahkan ada perubahan dalam strategi media sosial Prabowo dibanding Pemilu 2019.

Nicky menyebut, Prabowo pada pilpres sebelumnya mengenalkan diri di media sosial sebagai seorang pemimpin tegas. Pilihan tersebut menyesuaikan latar belakangnya sebagai anggota militer. Tahun ini, ia muncul sebagai seorang bapak dan senior yang memberi inspirasi bagi generasi lebih muda alias juniornya.

Konten-konten di akun calon presiden tidak akan serta-merta mengatrol elektabilitas mereka, menurut Nicky. Tujuan pemakain media sosial adalah untuk meningkatkan popularitas tokoh dan tingkat penerimaan mereka di masyarakat. Saat masa kampanye, baru elektabilitas bisa bergantung kuat pada media sosial.

“Tapi pemilih bukan sekadar yang rasional dan kritis, ada juga yang emosional dan sentimentil. Golongan inilah yang cenderung memilih soal estetika konten,” kata Nicky. “Kalau yang rasional dan kritis akan benar-benar meneliti lebih dalam dan membandingkan masing-masing tokoh.”

Prabowo vs Ganjar vs Anies
Prabowo vs Ganjar vs Anies (Katadata)

Bagaimana Cara Pemilih Tetap Rasional?

Nicky menyarankan pemilih untuk membandingkan calon presiden dari kiprah mereka selama menjadi pemimpin. Ganjar saat menjadi gubernur Jawa Tengah, Anies saat menjadi gubernur DKI Jakarta, dan Prabowo saat menjadi menteri pertahanan. Karena Ganjar dan Anies pernah menjadi kepala daerah,  pemilih dapat melihat bagaimana cara kepemimpinan mereka. 

Sedangkan Prabowo dapai dinilai dari bagaimana ia mampu meneruskan capaian-capaian yang tinggi dari Jokowi. “Apakah dia pemain individual yang punya program sendiri atau pemain tim yang mau mensukseskan visi presiden?” kata Nicky.

Pandangan berbeda disampaikan Ujang Komarudin. Ia menyebut ketiga calon presiden memang memiliki ‘sejarah kelam’ masing-masing,. Karena itu, media sosial hadir menjdai tempat memoles citra sekaligus meminimalisir persoalan para kandidat masa lalu. 

“Jadi kalau melihat apakah pertimbangan sejarah politik masih harus jadi pertimbangan? Saya sih lihatnya ambil sisi positif saja,” katanya. “Soalnya politik itu bakal ada banyak tuduhan-tuduhan. Semua kesalahan dicari-cari, padahal belum tentu terbukti dalam persidangan.”

Di tengah ramainya konten media sosial masing-masing capres, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago berpendapat masih ada kekurangan besar. Konsumen konten tertinggi sekarang adalah anak muda, maka politikus harus menyesuaikan konten dengan selera penonton ini. 

Arifki mengatakan anak muda cenderung tidak memperhatikan sejarah dan literasi politik. Tak heran, para calon presiden jarang menggaungkan isu-isu penting yang harusnya menjadi fokus utama mereka. 

“Makanya ketika capres membuat konten, value-nya berbeda. Di 2024 nanti, apakah kita akan ikut dengan narasi tersebut atau memilih capres yang dibutuhkan Indonesia? Apakah memang mereka terpilih sesuai dengan isu yang menjadi perhatian publik?” kata Arifki. 

Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami