Advertisement
Advertisement
Analisis | Efektifkah TikTok Merebut Suara Pemilih Muda di Pemilu 2024? - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Efektifkah TikTok Merebut Suara Pemilih Muda di Pemilu 2024?

Foto: Joshua Siringo ringo/ Ilustrasi/ Katadata
TikTok berpotensi digunakan partai politik dan calon presiden untuk merebut suara pemilih muda pada Pemilu 2024. Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar aplikasi video pendek tersebut. Algoritmanya yang unik memungkinkan informasi yang ditayangkan tersebar ke banyak akun tanpa harus menjadi pengikut. Hal ini juga menerbitkan kekhawatiran TikTok menjadi alat propaganda seperti yang terjadi pada Pemilu di Filipina.
Vika Azkiya Dihni
23 Mei 2023, 10.57
Button AI Summarize

Mayoritas penduduk Indonesia berasal dari generasi Z dan milenial. Menurut Sensus Penduduk 2020, proporsi keduanya mencapai 53,81%. Suara mereka akan sangat menentukan dalam pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2024.

Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih pada pemilu 2024 di Indonesia diperkirakan mencapai 187 juta orang. Sebanyak 60% dari total pemilih merupakan kelompok muda, terutama generasi milenial dan Gen Z.

Makanya partai politik dan calon presiden perlu mencari strategi untuk meraih suara pemilih muda. Salah satunya berkampanye melalui media sosial (medsos). 

TikTok adalah platform video yang relatif baru dan mulai banyak dipakai politisi untuk mengampanyekan dirinya. Pada pemilu sebelumnya, medsos yang banyak dipakai antara lain, Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube.

TikTok sangat populer di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. We Are Social mencatat Indonesia adalah pengguna TikTok terbanyak kedua di dunia. 

Makanya, aplikasi video pendek itu memiliki potensi besar bagi partai politik (parpol) maupun politisi meraih perhatian massa, terutama menjelang Pemilu 2024.

Per Januari 2023, jumlah pengguna aktif TikTok di Indonesia sebanyak 109,9 juta. Posisi Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat yang memiliki 113,3 juta pengguna pada periode sama.

Popularitas TikTok pun terlihat dari rata-rata durasi penggunaan media sosial tersebut. Rata-rata durasi bermain TikTok tiap pengguna di Indonesia mencapai 29 jam per bulan, menjadi yang tertinggi kedua setelah WhatsApp.

Di Indonesia, TikTok banyak digandrungi anak muda. Hal ini terbukti dari survei nasional Alvara Research Center yang menunjukkan demografi pengguna TikTok terbanyak merupakan generasi Z dan milenial.

Eksistensi Partai Politik di TikTok

Setahun menuju Pemilu 2024, sejumlah partai politik aktif membuat konten di TikTok. Dari 24 parpol peserta pemilu, sebanyak 14 parpol sudah memiliki akun TikTok. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki jumlah pengikut terbanyak., yakni lebih dari 53 ribu pengikut per 18 Mei 2023.

Setelahnya ada Partai Golkar dengan 40,9 ribu pengikut, diikuti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 38,6 ribu pengikut. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang merupakan pemenang Pemilu 2019 punya 32,7 ribu pengikut.

Sementara itu, total postingan video terbanyak dimiliki Perindo yaitu 1.359 postingan, tetapi pengikutnya berada di urutan tiga terbawah. Diikuti Golkar 962 postingan, PKS 669 postingan, dan PPP 552 postingan. Sedangkan PDI-P hanya 200 postingan.

Banyaknya jumlah pengikut maupun postingan di TikTok nampaknya tidak mempengaruhi jumlah penayangan, suka, komen, maupun berbagi video. Hal ini lantaran halaman FYP (for your page) pengguna TikTok mengikuti pola berdasarkan tren tontonan dan kesukaan mereka di TikTok .

Halaman FYP menawarkan konsumsi video tanpa batas dan dipersonalisasi berdasarkan preferensi pribadi pengguna, seperti dikutip dari campaign. Ini berarti TikTok memungkinkan sebuah konten dapat menjangkau publik yang lebih luas dan tidak berdasarkan jumlah pengikut.

Algoritma unik milik TikTok menjadi salah satu yang mendorong para tokoh maupun partai politik dikenal anak muda. Algoritma ini memungkinkan naiknya jumlah penayangan tanpa harus mem-follow akun tersebut sehingga membuat Tiktok mampu menjadi alat politik yang strategis.

Berdasarkan penelusuran Katadata, Partai Gerindra memiliki jumlah penayangan terbanyak di TikTok. Parpol ini juga memiliki konten yang banyak disukai oleh warga TikTok dan juga mendapatkan komentar terbanyak. Ini artinya, konten TikTok dari parpol ini mampu menarik perhatian pengguna.

Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) unggul dalam hal mendorong warga TikTok untuk berbagi video. Sebagai catatan, data ini diperoleh dengan metode scrapping melalui fitur Apify. Data di analisis dari 100 unggahan postingan terakhir dari masing-masing parpol, pada 18 Mei 2023 pukul 14.25 WIB.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira