Dinasti Politik Rentan Korupsi
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, mengutarakan niatnya untuk maju ke dunia politik. Rencana ini diungkapkan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Gibran menyebut keinginan tersebut disampaikan Kaesang saat mereka sedang berkumpul di Solo, Jawa Tengah. “Saya juga kaget. Dia secara terbuka menyampaikan ke kami ada ketertarikan di politik,” kata Gibran pada Selasa (24/1) pekan lalu.
Belum ada konfirmasi apakah Kaesang akan memulai kiprahnya pada Pilkada Serentak 2024 nanti. Begitu juga dengan kendaraan partai politik apa yang akan digunakan, “Nanti biar Kaesang saja yang memutuskan,” ujar Gibran.
Rencana Kaesang kemudian mengembuskan isu dinasti politik yang sarat akan konflik kepentingan. Selain itu, hubungan kekeluargaan ini juga bisa menjadi pintu masuk tindakan korupsi.
Sejak 2004 hingga 2022, sudah ada 1310 kasus tindak pidana korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK. Dari angka tersebut, mayoritas terjadi di instansi pemerintah kabupaten/kota, senilai 537 kasus. Jumlah ini setara dengan 40,99% dari total kasus korupsi dari periode itu.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebelumnya mengatakan, seseorang yang meneruskan jabatan anggota keluarganya malah akan meneruskan kebiasaan pendahulunya, termasuk korupsi. "Dinasti politik di beberapa daerah kini menjadi salah satu atau mungkin menjadi pintu masuk terjadinya tindak pidana korupsi," katanya kepada awak media pada 17 Oktober 2021.