Harga Pertamax Dipastikan Naik, Erick Thohir Minta Maaf

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Maret 2022, 09:32
Harga Pertamax Dipastikan Naik, Erick Thohir Minta Maaf
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pemerintah tidak mungkin hanya mengandalkan pajak untuk menjalankan sejumlah program yang direncanakan. Oleh karena itu, ujar Erick, diperlukan dividen dari BUMN yang nantinya akan dipakai untuk menjalankan program pemerintah, satu di antaranya yakni subsidi untuk BBM Pertalite yang telah diputuskan menjadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

Pemilik klub basket Satria Muda tersebut menambahkan, pemerintah telah menggelontorkan dana puluhan triliun untuk program subsidi BBM. Di sisi lain, Erick juga juga memohon maaf karena pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis Pertamax dalam waktu dekat.

"Ini pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik ya mohon maaf, tapi kalau Pertalite subsidi tetap," kata Erick Thohir saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan melalui YouTube pada Rabu, (30/3).

Pertamina dikabarkan akan menaikkan harga BBM jenis Pertamax (RON 92) untuk menjamin kesehatan keuangannya. Direktur Utama Nicke Widyawati mengatakan, Pertamax bukan bahan bakar subsidi dan dikonsumsi oleh kalangan mampu. Nicke mengatakan jenis BBM non-subsidi yang mengikuti harga pasar terdiri dari Pertamax Turbo, Dex Lite, dan Pertamina Dex. Pangsa pasar ketiganya sangat kecil. Ia menilai harga Pertamax layak dinaikkan karena BBM ini bukan untuk masyarakat miskin, bahkan porsinya hanya 20% dari total penjualan.

“Hari ini BBM Pertamax belum mengikuti mekanisme pasar, jadi dukungan kepada (kenaikan harga) itu perlu,” kata Nicke. saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin (28/3), petang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan BBM jenis Pertamax sudah selayaknya dinaikkan sejak 2021. Ia menjelaskan idealnya harga Pertamax saat ini adalah Rp 12.000 per liter.

Ia juga yakin kenaikan harga Pertamax tak akan berdampak banyak kepada inflasi karena penyesuaian harga yang lakukan oleh Pertamina akan tetap menghitung daya beli masyarakat sehingga bisa lebih murah dibandingkan SPBU swasta lainnya. “Pertamax sendiri penggunanya itu segmented, jadi saya kira dampak dari penyesuaian ini tidak akan terlalu besar," ujar Mamit.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...