BCA Siapkan Rp 500 Miliar untuk Antisipasi Serangan Siber
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk meningkatkan keamanan sistem siber. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank BCA, Hera F. Haryn mengatakan bahwa, sistem keamanan digital bank menjadi salah satu prioritas perseroan saat ini, sehingga BCA tak ragu untuk mengeluarkan anggaran besar untuk meningkatkan keamanan sistemnya.
Hera mengatakan, anggaran tersebut termasuk ke dalam belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk memperkuat sistem IT perseroan yang sebesar Rp 5 triliun.
"Anggaran tersebut merupakan respons yang kita lakukan, termasuk untuk pengembangan ekosistem digital kita," kata Hera dalam konferensi pers, Senin (13/6).
Pada kesempatan yang sama, Direktur BCA Haryanto T. Budiman menyampaikan bahwa, perseroan akan terus meningkatkan sistem keamanan nasabah dalam bertransaksi. Pasalnya, saat ini Bank BCA menjadi salah satu bank dengan transaksi terbesar di Indonesia, berkisar 55 juta hingga 65 juta transaksi setiap harinya.
Oleh karena itu, keamanan siber menjadi salah satu fokus perhatian perseroan saat ini untuk mencegah terjadinya serangan siber, seperti penipuan nasabah. Haryanto menambahkan, mayoritas serangan siber yang terjadi bukan menyerang sistem, melainkan lebih kepada social engineering atau rekayasa sosial.
"Jadi kita inginkan agar masyarakat terutama nasabah kita paham untuk jangan pernah memberikan data pribadi kepada sembarang orang," kata Haryanto.
Sebagaimana diketahui, belakangan ini tengah marak penipuan melalui telepon atau WhatsApp yang mengatasnamakan BCA dan iklan akun BCA palsu. Iklan tersebut menawarkan program upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, terutama di Instagram.
Selain itu, terdapat penipuan yang menawarkan apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip dengan tujuan penipuan pada aplikasi BCA mobile atau kartu kredit.
Adapun, modus penipuan yang biasa terjadi adalah pertama, mendapat telepon atau WhatsApp dari nomor yang mengatasnamakan BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.
Kedua, ketika sedang membuka Instagram, nasabah mendapat iklan di Instagram Palsu yang seolah-olah dari akun resmi BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.
Beberapa waktu lalu, salah satu nasabah bank BCA Hebbie Agus Kurnia, menjadi korban skimming dan kehilangan dana sebesar Rp 135 juta. Skimming merupakan proses menyalin atau menduplikasi data yang ada pada strip magnetik pada kartu debit atau kredit. Langkah ini dilakukan dengan mengubah atau memodifikasi perangkat maupun software pada alat yang digunakan untuk bertransaksi, menggunakan kartu pembayaran (alat skimmer).