260 Bus Listrik Grup Bakrie Siap Konversi Angkot di Bandung Raya
Anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) bakal menyiapkan sebanyak 260 unit bus listrik di wilayah operasi Bandung Raya, Jawa Barat.
Inisiasi kerja sama ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara VKTR dengan PT Jasa Sarana, BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Nantinya, bus listrik VKTR diharapkan dapat mengonversi mengonversi mesin bensin angkot yang saat ini mendominasi di wilayah Bandung Raya.
“Kerja sama ini nantinya termasuk penyelenggaraan studi kelayakan, pengumpulan data, pengadaan sarana bus listrik, dan infrastruktur kelistrikan yang terkait dengan elektrifikasi bus, dan potensi lainnya yang dapat disinergikan dan dikerjasamakan,” kata Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono, Jumat (17/6) dalam keterangan resmi.
Menurut Gilarsi, populasi lalu lintas di Bandung Raya telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga mengakibatkan pelbagai masalah, antara lain kemacetan dan emisi karbon yang tinggi.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui PT Jasa Sarana, berinisiatif untuk mengembangkan bus rapid transit (BRT) di wilayah Bandung Raya, mencakup wilayah Bandung Raya, yang mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan sebagian Kabupaten Sumedang.
Rencananya, lanjut Gilarsi, BRT ini akan dioperasikan melalui 12 rute dengan jumlah armada bus sebanyak lebih dari 260 unit. Sebagaian besar di antaranya adalah bus listrik ukuran sedang.
"VKTR menjadi bagian dari langkah besar Pemprov Jawa Barat dalam proyek pengembangan BRT, khususnya untuk elektrifikasi transportasi umum di Bandung Raya,” ujarnya.
Gilarsi menambahkan, banyak potensi elektrifikasi transportasi yang bisa digarap di Bandung Raya. Berdasarkan data, saat ini moda transportasi paling banyak di Bandung Raya adalah angkutan kota yang jumlahnya mencapai 95 persen dari keseluruhan moda transportasi umum.
“Ini merupakan peluang dan potensi yang sangat besar bagi kedua pihak untuk bekerjasama melakukan ‘repowering’," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq mengatakan, sejak ditunjuk oleh Gubernur Jawa Barat untuk melaksanakan proyek BRT tahun lalu, pihaknya terus menerus melakukan studi dan peluang kerja sama dengan banyak pihak. Studi banding dan eksplorasi kerja sama telah dilakukan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk mewujudkan BRT Bandung Raya ini.
“Elektrifikasi transportasi BRT di wilayah Bandung Raya diharapkan dapat menurunkan emisi karbon secara signifikan dan menciptakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk beralih ke transportasi umum," kata Hanif.
Awal tahun ini, bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT Mayasari Bakti, sejumlah 30 unit bus listrik VKTR-BYD diluncurkan sebagai bagian dari armada Transjakarta.
VKTR tengah memacu kerja sama dengan pelbagai pihak, sebagai salah satu strategi Perseroan untuk melakukan lokalisasi teknologi dan pengembangan ekosistem elektrifikasi transportasi untuk produk-produk manufakturnya.
Selain dengan BYD Auto, VKTR telah menandatangani kerja sama dengan produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan sejumlah pihak lainnya.
“Seluruh kerja sama ini dilakukan untuk membangun ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia secara lengkap, dari hulu hingga ke hilir,” tandas Gilarsi.