Grup Salim Minta Persetujuan Investor Akuisisi Tol Layang MBZ Rp 4 T

Syahrizal Sidik
19 Juli 2022, 14:10
Grup Salim Minta Persetujuan Investor Akuisisi Tol Layang MBZ Rp 4 T
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan tol Jakarta-Cikampek kilometer 47 dan Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022).

Perusahaan terafiliasi tidak langsung Grup Salim yang bergerak di bisnis infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi 40% saham konsesi jalan tol PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Nilai transaksi akuisisi ini mencapai Rp 4,03 triliun. JJC merupakan anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Layang Jakarta-Cikampek yang kini bernama Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan, META akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 9 Agustus 2022 di Jakarta dengan agenda  salah satunya meminta persetujuan mengenai rencana akuisisi oleh entitas anak perseroan, yakni PT Margautama Nusantara (MUN).

Berdasarkan struktur kepemilikannya, MUN merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META). Mayoritas saham META, sebesar 74,65% dikuasai oleh Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang merupakan anak usaha Metro Pacific Investment Corp (MPIC). Sementara itu, MPIC terafiliasi dengan First Pacific Company Limited, perusahaan asal Hong Kong yang 44% sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim.

Rencananya, transaksi akan dilakukan secara bertahap. Pertama, dana sebesar Rp 15 miliar dibayarkan saat pelaksanaan perjanjian jual beli. Kemudian, Rp 791 miliar saat penyelesaian perjanjian dilakukan.

Selanjutnya, Rp 3,22 triliun dibayarkan melalui penerbitan surat sanggup setelah penyelesaian perjanjian. Terakhir, dana Rp 359 miliar akan dibayarkan setelah seluruh persyaratan yang telah disepakati terpenuhi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...