Grup Salim Minta Persetujuan Investor Akuisisi Tol Layang MBZ Rp 4 T
Perusahaan terafiliasi tidak langsung Grup Salim yang bergerak di bisnis infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi 40% saham konsesi jalan tol PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Nilai transaksi akuisisi ini mencapai Rp 4,03 triliun. JJC merupakan anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Layang Jakarta-Cikampek yang kini bernama Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan, META akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 9 Agustus 2022 di Jakarta dengan agenda salah satunya meminta persetujuan mengenai rencana akuisisi oleh entitas anak perseroan, yakni PT Margautama Nusantara (MUN).
Berdasarkan struktur kepemilikannya, MUN merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META). Mayoritas saham META, sebesar 74,65% dikuasai oleh Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang merupakan anak usaha Metro Pacific Investment Corp (MPIC). Sementara itu, MPIC terafiliasi dengan First Pacific Company Limited, perusahaan asal Hong Kong yang 44% sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim.
Rencananya, transaksi akan dilakukan secara bertahap. Pertama, dana sebesar Rp 15 miliar dibayarkan saat pelaksanaan perjanjian jual beli. Kemudian, Rp 791 miliar saat penyelesaian perjanjian dilakukan.
Selanjutnya, Rp 3,22 triliun dibayarkan melalui penerbitan surat sanggup setelah penyelesaian perjanjian. Terakhir, dana Rp 359 miliar akan dibayarkan setelah seluruh persyaratan yang telah disepakati terpenuhi.
Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, emiten bersandi META ini tercatat membukukan laba bersih Rp 19,27 miliar dengan pendapatan Rp 193,54 miliar. Aset perusahaan tercatat senilai Rp 6,60 triliun yang terdiri dari liabilitas Rp 3,20 triliun dan ekuitas senilai Rp 2,62 triliun.
Pada perdagangan Selasa ini, terpantau harga saham META bergerak naik 7,09% ke level Rp 136 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,41 triliun. Sejak awal tahun ini, saham perseroan naik 19,30%.