Alibaba Akan Catat Saham di Bursa Hong Kong Akhir Tahun Ini
Perusahaan raksasa e-commerce yang didirikan Jack Ma, Alibaba Group Holding, berencana melakukan pencatatan saham utama di Bursa Hong Kong, pada akhir tahun ini.
Alibaba akan melakukan pencatatan saham ganda (dual listing) setelah lebih dahulu melantai di Bursa New York, Amerika Serikat pada 2014 lalu dan menorehkan rekor penawaran umum terbesar dalam sejarah senilai US$ 25 miliar, atau setara Rp 375 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS.
Ketua dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah itu bertujuan untuk mengembangkan basis investor Alibaba yang lebih luas dan lebih beragam. Selain itu, IPO akan memberi kesempatan investor untuk membeli saham perusahaan e-commerce besar.
"Untuk berbagi dalam pertumbuhan dan masa depan Alibaba, terutama dari Cina dan pasar lain di Asia," kata Zhang, seperti dikutip dari Nikkei Asia, dikutip Selasa (26/7).
Alibaba akan memenuhi syarat perusahaan untuk dimasukkan dalam skema Stock Connect Hong Kong dengan bursa Shanghai dan Shenzhen, di mana investor Cina daratan dapat memperdagangkan saham yang terdaftar di Hong Kong.
Alibaba menyelesaikan pencatatan saham sekunder di bursa Hong Kong pada November 2019, setelah go public di New York. Tetapi, saham perusahaan telah kehilangan hampir setengah nilainya karena Alibaba menghadapi persaingan yang lebih ketat dan setelah mendapat pukulan dari tindakan keras peraturan Beijing terhadap perusahaan teknologi Cina.