IHSG Naik 0,72% Sepekan, Saham Astra dan BCA Diborong Investor Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat akhir pekan kemarin (29/7) dengan pelemahan sebesar 0,08% ke level 6.951,12.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, meski di akhir pekan ini IHSG terkoreksi, namun selama periode sepekan perdagangan pada 25 hingga 29 Juli 2022 mayoritas ditutup pada teritori positif.
Peningkatan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 78,42 persen menjadi 33,455 miliar saham dari 18,751 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi harian Bursa turut mengalami penguatan sebesar 22,01 persen menjadi 1.370.852 transaksi dari 1.123.557 transaksi pada penutupan pekan yang lalu. Kemudian, peningkatan sebesar 20,56 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp14,136 triliun dari Rp11,725 triliun pada pekan sebelumnya.
Pekan ini, IHSG meningkat 0,93 persen atau berada pada level 6.951,123 dari perdagangan pekan lalu yang berada pada level 6.886,962. Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan ini meningkat 0,72 persen yang menyentuh angka Rp9.133,059 triliun dari Rp9.067,935 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada Jumat pekan ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp621,18 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp58,88 triliun.
Dalam sepekan terakhir, saham-saham yang paling banyak dijual investor asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 1,2 triliun, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 1 triliun, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp 663,8 miliar, PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 319,3 miliar.
Selanjutnya, investor juga melepas saham PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 182,5 miliar, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 644 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) senilai Rp 341,5 miliar.
Sementara itu, saham yang paling banyak dibeli investor asing dalam sepekan terakhir adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,6 triliun, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 1,8 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 1,6 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 2,6 triliun, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 2,7 triliun.