Pefindo Kantongi Mandat Obligasi Rp 39,32 Triliun di Kuartal III
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menerima mandat penerbitan obligasi korporasi yang belum diterbitan dan akan listing per 30 September 2022 sebesar Rp 39,32 triliun.
Mandat penerbitan surat utang korporasi tersebut yang berasal dari 29 perusahaan dengan berbagai sektor usaha. Rinciannya, dari industri bubur kertas dan tissue ada dua perusahaan dengan rencana emisi Rp 8,42 triliun. Lalu, dua perusahaan di sektor konstruksi dengan rencana emisi Rp 6,40 triliun. Selanjutnya, sektor lembaga keuangan khusus dengan dua perusahaan dengan target perolehan dana Rp 4,5 triliun.
Lalu sebanyak tiga perusahaan dari sektor perusahaan induk dengan rencana emisi Rp 3,56 triliun. Kemudian, sebanyak tiga perusahaan dari sektor pertambangan dengan rencana nilai emisi Rp 3,12 triliun, dua perusahaan dari sektor telekomunikasi Rp 3 triliun. Berikutnya, dari sektor multifinance dengan jumlah satu perusahaan dengan target perolehan dana Rp 2 triliun.
Lainnya berasal dari dua perusahaan di sektor properti dengan target emisi Rp 1,65 triliun. Sedangkan, sektor jalan tol dan semen masing-masing satu perusahaan dengan nilai Rp 1,5 triliun dan Rp 1 triliun. Sisanya, berasal dari sektor rumah sakit, jasa kurir dan logistik, perbankan, dan kimia. Lalu sektor manufacturing, industri pembiayaan, pembiayaan khusus, perdagangan dan distributor, serta industri jasa pengaman dengan nilai di bawah Rp 1 triliun.
Berdasarkan institusi dan belum listing yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak perusahaannya terdapat sebanyak 11 perusahaan dengan rencana emisi sebesar Rp 21,70 triliun. Sedangkan untuk non BUMN total perusahaannya sebanyak 18 perusahaan dengan nilai penerbitan Rp 17,62 triliun.
Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito mengatakan pada tahun 2022 hingga akhir tahun penerbitan surat utang korporasi diyakini masih akan cukup baik. Ia memperkirakan, hingga akhir tahun ini penerbitan surat utang korporasi diperkirakan akan mencapai Rp 153,24 triliun.
Per September 2022 ini, realisasi penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 131,29 triliun. "Sisanya kurang lebih di kisaran Rp 21 triliun lagi yang masih bisa akan terbit kalau proyeksi kami di kuartal IV tahun ini," katanya.
Namun, akan banyak tantangan dari kebijakan suku bunga yang kembali meningkat dan inflasi yang juga meningkat. Walau begitu, kesempatan untuk menerbitkan obligasi masih lebih baik jika dibandingkan tahun depan.
"Kemungkinan di tahun depan itu inflasi masih akan tinggi dan suku bunga masih akan diketatkan kembali dan faktor terkait menjelang pemilu," katanya. Sebabnya, investor masih akan wait and see terhadap penerbitan surat perusahaan di tahun depan.