Beban Cukai Naik, Laba Gudang Garam Anjlok 63% Jadi Rp 1,49 T di Q3
Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), membukukan perolehan bersih senilai Rp 1,49 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Laba bersih tersebut tercatat anjlok 63,77% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 4,13 triliun.
Anjloknya perolehan laba bersih GGRM turut berimbas kepada penurunan nilai laba per saham dasar dari sebelumnya Rp 2.149 per saham pada September 2021 menjadi Rp 778 per saham pada kuartal ketiga tahun ini.
Meski begitu, Gudang Garam masih mencatatkan kenaikan pendapatan, meski tipis 2% menjadi Rp 93,91 triliun dari sebelumnya Rp 92,07 triliun.
Pendapatan dari pasar lokal masih dominan yakni Rp 92,74 triliun. Rinciannya, sebanyak 85,04 triliun dari penjualan sigaret kretek mesin Rp 85,04 triliun, naik dari tahun lalu Rp 83,44 triliun.
Kemudian, sigaret kretek tangan tercatat memberi andil pendapatan Rp 6,56 triliun dari sebelumnya Rp 6,31 triliun. Adapun, untuk pasar ekspor justru mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 1,40 triliun menjadi Rp 1,17 triliun.
Naiknya pendapatan juga dibarengi dengan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 5,58% menjadi Rp 86,23 triliun dari periode September 2021 senilai Rp 81,67 triliun.
Salah satu pos yang menyumbang kenaikan adalah pita cukai, PPN dan pajak rokok yang sebelumnya senilai Rp 70,17 triliun menjadi Rp 74,34 triliun. Sedangkan, biaya pokok produksi justru mengalami penurunan menjadi Rp 14,87 triliun dari sebelumnya Rp 15,05 triliun.
Sampai dengan September 2022, total aset perusahaan mencapai Rp 83,70 triliun, turun dari posisi akhir Desember 2021 yang senilai Rp 89,96 triliun.
Aset ini terdiri dari liabilitas senilai Rp 27,24 triliun, juga turun dari posisi akhir 2021 senilai Rp 30,6 triliun. Sedangkan, ekuitas perusahaan tercatat senilai Rp 56,45 triilun, turun dari Rp 59,28 triliun pada Desember 2021.
Harga saham GGRM terpantau melemah pada perdagangan Selasa ini senilai 3,32% ke level Rp 23.300 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 44,78 triliun. Sedangkan, sejak awal tahun, saham Gudang Garam masih terkoreksi 23,86%.