Berita Emiten Rokok Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Direktur Utama HM Sampoerna menyebut penurunan laba bersih disebabkan karena faktor kenaikan cukai yang melebihi inflasi. Selain itu, ada juga tekanan penurunan daya beli masyarakat.

Laba Gudang Garam (GGRM) anjlok 63% di kuartal ketiga tahun ini menjadi Rp 1,49 triliun. Laba perseroan tergerus seiring naiknya beban pokok penjualan, terutama dari pos kenaikan pita cukai.

HM Sampoerna mencatatkan penurunan laba bersih 11,74% di sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp 4,90 triliun dari tahun sebelumnya. Kena imbas membengkaknya beban cukai rokok.

Tarif cukai rokok kelembek kemenyan naik mulai 4 Juli 2022.

Penurunan pendapatan membuat laba Gudang Garam pada kuartal I 2022 ikut terkoreksi sebesar 38,34% menjadi Rp 1,07 triliun dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,74 triliun.

HMSP mencatatkan kenaikan beban penjualan terutama beban pita cukai yang naik 21,57% menjadi Rp 17,6 triliun dari periode kuartal pertama tahun 2021 senilai Rp 14,4 triliun.

Perolehan laba bersih HM Sampoerna mengalami penurunan hampir 17% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya salah satunya karena meningkatnya beban HMSP dari kenaikan tarif cukai rokok.

Pendapatan emiten rokok paling tinggi dibukukan oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang mencapai Rp 92,07 triliun pada kuartal III 2021.

Pandemi mengubah preferensi rokok orang Indonesia. Industri ini masih dapat bertumbuh meskipun menghadapi sejumlah tantangan.

Tim riset Mirae Sekuritas memperkirakan pemerintah tidak menaikkan cukai bagi produk segmen sigaret kretek tangan (SKT) tahun depan, sehingga berdampak minim bagi emiten rokok.